Minggu, 07 Juni 2020

Pretty Little Liars : Ketika kehilangan sahabat menjadi sebuah teror yang tak berkesudahan


Kehilangan orang yang disayang dalam bentuk apapun pasti menyakitkan, termasuk kehilangan sahabat dekat yang sudah seperti saudara bagi kita.
Apalagi penyebab hilangnya sahabat tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Aria, Hanna, Ema dan Shabrina akan mengajak kita memecahkan misteri hilangnya sahabat dekat mereka/ kepala geng, Alissa yang menghilang secara misterius setelah perayaan kelulusan SMA.  Selain memecahkan kasus hilangnya Alissa, mereka juga mengajak kita memecahkan misteri peneror misterius yang terus meneror mereka semenjak satu tahun kepergian/hilangnya Alissa.
Teror pertama di series ini dimulai dari tokoh Aria. Aria adalah tokoh yang dibebaskan berekspresi apapun oleh orang tuanya, termasuk memilih gaya berpakaian dan model rambut. Bahkan sewaktu SMA rambut Aria pernah diberi warna merah muda. Namun dibalik kebebasan yang didapatkannya, Aria ternyata menyimpan semua beban dan rahasia yang ditutup rapat di usianya yang masih muda. Rahasia tersebut membuat hubungannya dengan ayahnya agak dingin.
Selain Aria, Ema juga mendapatkan teror misterius dari orang yang menyebut dirinya sebagai A. Ema sendiri adalah seorang mahasiswi yang memiliki sifat yang lembut, namun sebenarnya dia juga ingin mencoba menjadi seperti temannya yang lain, yang bisa bebas mengekspresikan dirinya. Ibunya yang sangat overprotektif terhadap Ema, kemudian menjadikan gadis itu suka memberontak. Selain ibunya, Ema juga sangat dikontrol oleh pacarnya, yang membuat  Ema pada akhirnya berpindah kelain hati karena terlalu dikekang. 
Shabrina, dia adalah tokoh yang sangat ambisius dan sangat rasional. Dia adalah karakter gadis yang kuat diantara teman temannya. Saking kuatnya sosok Shabrina, dia adalah orang yang paling berani menentang Alissa, dan sering mengalami pertengkaran dengan Alissa sewaktu Alissa masih hidup. Di balik sosoknya yang sangat ambisius, Shabrina mengalami tekanan yang berat dari keluarganya. Dia selalu dibandingkan dengan kakaknya yang sangat perfeksionis, juga selalu kalah dengan kakaknya. Sama seperti Ema dan Aria, Shabrina juga mendapat teror dari A.
Teror selanjutnya datang pada Hanna setelah dia hampir dipenjara karena melakukan tindak kriminal. Hanna adalah tokoh yang memiliki background sangat pahit, karena dulunya dia bukan gadis yang cantik dan popular seperti Allisa. Dia juga dikenal sebagai Fat Hanna sewaktu SMA karena memiliki tubuh yang gemuk. Namun semenjak berteman dengan Alissa, dia mulai mengenal dunia yang baru, dunia yang lebih girly. Dia mulai kenal dengan fashion, make up dan cara berdandan yang baik. Dia juga sangat mengagumi sosok Alissa, sehingga fashion dan dandanannya pun sama persis dengan gaya Allisa. Namun dibalik kepopuleran yang mulai di dapatkannya semenjak bergabung dengan geng Alissa, Hanna adalah korban dari keluarga broken home, sehingga dia sering melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan perhatian orang tuanya yang telah lama bercerai.
Alissa, Alissa adalah tokoh penting dalam serial ini, tokoh paling misterius. Bisa dibilang Alissa adalah benang merah dari keseluruhan cerita. Alissa adalah seorang perempuan yang popular dan suka menindas temannya yang lemah. Meskipun dia bersikap baik dengan seluruh sahabatnya, namun dia sangat manipulatif. Alissa mengetahui semua rahasia sahabatnya, namun sahabatnya tidak ada yang mengetahui sedikitpun rahasia Alissa. Begitupun saat Alissa tiba-tiba menghilang secara misterius, tak ada satupun sahabatnya yang bisa menemukan keberadaannya  bahkan hingga 1 tahun lamanya.
Secara keseluruhan Pretty Little Liars adalah drama misteri tentang persahabatan 5 orang perempuan, dimana setelah hilangnya 1 orang di geng itu,  mulai muncul teror yang tidak habis-habis, yang membuat 4 orang sahabat yang awalnya putus hubungan menjadi kembali bersahabat karena mengalami nasib yang sama yaitu mendapat teror misterius dari A. Bersama-sama mereka berempat mencoba membongkar misteri mengenai sosok A ini. Sama seperti cerita remaja pada umumnya, Pretty Little Liars ini juga diselingi drama percintaan dari masing-masing tokoh, juga konflik keluarga yang mereka alami.

Kemarin saya melihat banyak sekali komentar yang meragukan  kemampuan akting dari pemain Pretty Little Liars versi Indonesia ini. Banyak yang bilang tidak sesuai ekspektasi, juga  mereka tidak cocok memerankan karakter tertentu. Menurut saya setelah menonton serial ini, memang ada beberapa karakter yang tidak bisa diperankan dengan maksimal. Saya tidak bisa membandingkan dengan versi asli, karena saya belum menonton versi aslinya. Saya akan coba menyampaikan pendapat saya tentang akting para pemain Pretty Little Liars ini, saya tidak bermaksud menjelekkan atau bagaimana, semuanya hanya pendapat saya setelah mengamati akting mereka. Saya sendiri juga sadar saya tidak jago akting dan mungkin kalah jika dibandingkan dengan mereka, namun saya ingin menyoroti sedikit disini.

1.    Yang pertama saya soroti adalah Shindy Huang yang berperan sebagai Aria, di Instagram Pretty Little Liars Indonesia banyak yang komentar akting Shindy Huang tidak bagus, dia masih kaku saat memerankan karakter Aria. Tidak sekeren akting yang versi asli. Menurut saya akting Shindy Huang justru bagus, dia pandai sekali memainkan ekspresi muka/mimik wajah dan menurut saya akting Shindy juga tidak kaku, dia bisa memerankan karakter Aria dengan baik. Dia juga bisa membaur dengan karakter tokoh yang lain.

2.    Tara Budiman sebagai Pak Eric dosen mata kuliah bahasa Indonesia sekaligus pacar dari Aria. Menurut saya Tara Budiman terlihat kaku berakting di film ini, kemistri dia dan tokoh Aria kurang greget. Ekspresinya juga kurang maksimal. Tapi Tara lumayan bagus saat adegan kissing.

3.    Eyka Farhana sebagai Ema. Eyka Farhana yang memiliki visual gadis manis coock sekali memerankan tokoh Ema yang berkarakter halus. Namun dia juga bisa memerankan karakter yang memberontak. Meskipun saat berbicara logat malaysianya masih sangat kental, namun Eyka mampu memerankan karakternya dengan baik.

4.      Anya Geraldine sebagai Hanna. Entah mengapa akting Anya di serial ini rasanya kurang maksimal. Akting Anya seperti tidak bisa blend dengan karakter yang lain. Saya seperti aneh dan sedikit asing melihat Anya di serial ini, meskipun tokoh yang diperankan Anya adalah salah satu tokoh penting di serial ini. Mungkin Anya perlu lebih membangun kemistri dengan lawan main yang lain terutama anggota gengnya.

Kalau untuk tokoh Shabrina yang diperankan Valerie Thomas dan tokoh Alissa yang diperankan Yuki Kato saya rasa akting keduanya sudah luar biasa, karena memang sudah terbiasa dan sudah lama berkecimpung di dunia peran. Tentu mereka tidak mengalami kesusahan saat memerankan tokoh Shabrina dan Alissa. Yuki Kato berhasil membuat saya sebal setengah mati dengan tokoh Alissa yang diperankannya,

Pretty Little Liars yang tayang di Viu pada 22 April 2020 ini merupakan adaptasi dari serial Amerika dengan judul yang sama. Namun untuk versi Indonesia cerita lebih disesuaikan dengan kehidupan yang ada di Indonesia, dan mengambil setting cerita di Bali. Beberapa nama tokoh juga disesuaikan dengan nama yang lebih familiar di kalangan masyarakat indonesia. Saya belum menonton versi asli dari Pretty Little Liars ini, sehingga tidak bisa membandingkan versi Indonesia dengan versi Amerikanya. Menurut sumber yang saya baca di google Pretty Little Liars Amerika terdiri atas 7 musim. Dimana setiap musim terdiri atas 17-20 episode.

Saya tidak tahu apakah yang versi Indonesia ini sudah selesai untuk musim 1 atau belum, karena Pretty Little Liars versi Indonesia yang diluncurkan di Viu itu hanya terdiri atas 10 episode, dimana menurut komen para penonton yang sudah menyaksikan hingga 7 musim, Pretty Little Liars Season 1 terdiri atas 17 episode. Atau mungkin versi Indonesia season 1 hanya diluncurkan 10 episode untuk kemudian dibuat sekuel lanjutan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Entahlah. Tapi saya berharap sekuel lanjutan dari serial ini dibuat setelah keadaan kembali aman, karena ending dari Pretty Little Liars 1 kemarin masih menggantung. Belum terkuak siapa sosok A. Jika memang sosok A adalah pacar dari kakak Shabrina, lalu motifnya apa? Sebagai penonton kita hanya bisa bertanya-tanya sambil menebak-nebak, dimana tebakan kita entah benar entah salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar