Bersama Bapak Dosen
Pembimbing Tercinta. Dari kiri Dian, Risma, Vera, Bapak Prayit, Acil (Novita),
Lia, Saya Sendiri (Arina), Kebelakang Dimas, Mamad, Raiza, Arif, dan Jefry.
Kenalin
Gengs, kami ini anak bimbing Pak Prayit. Kelompok paling asyik sedunia. Siapa
bilang Simic (Simulasi dan microteaching) itu harus selalu serius dan tegang.
Nyatanya kami tidak. Diantara kelompok yang lain mungkin kelompok kami yang
paling santai dan longgar.
Paling asyik dan tidak neko-neko.padahal di kelompok ini berisi orang serius, namun entah mengapa kegokilan yang terjadi diantara kami tidak dapat dihindarkan.
Paling asyik dan tidak neko-neko.padahal di kelompok ini berisi orang serius, namun entah mengapa kegokilan yang terjadi diantara kami tidak dapat dihindarkan.
Awal-awal
Simic kelompok ini penuh sekali dengan drama. Kalau drama korea itu asyik tapi
kalau drama simic enggak sama sekali. Kami sempat gagal simic beberapa kali.
Hingga pada akhirnya kami memulai Simic perdana kita pada tanggal 24 Maret lalu
setelah melalui drama kehidupan yang melelahkan. Alhamdulilah akhirnya setelah
perjuangan panjangggg.
Selama
Simic berlangsung anak-anak di kelompok Pak Prayit ini pada tidak bisa diam
mulutnya. Selalu ada saja candaan yang di lontarkan. Puncaknya adalah disaat
kegiatan inti pembelajaran. Ketika Guru menunjuk siswa, disitulah dimulai
perang saling mejatuhkan satu sama lain. Setiap anak akan sibuk mempromosikan
temannya untuk ditunjuk oleh guru dan apabila promosinya berhasil, maksudnya
anak yang berhasil dipromosikan tersebut berhasil ditunjuk guru, sontak tawa
akan meledak dan tak bisa terbendung.
Selain
itu di saat Mahasiswa Simic bertanya pada murid mengenai materi yang belum
dipahami, disitulah akan ada penjatuhan harga diri. Bagaimana mungkin teman
mahasiswa yang menjadi siswa ini akan bertanya mengenai hal sulit yang saya
rasa rekan mahasiswa yang menjadi guru ini tidak mengerti akan pertanyaan
tersebut, karena pertanyaan siswa disini seperti model pertanyaan mahasiswa.
Dan setiap guru bertanya mengenai materi yang akan disampaikan selalu saja
mahasiswa yang menjadi siswa ini akan menjawab tidak bias atau tidak tau.
Anak-anak DPL Pak Prayit ini lucu tapi menyebalkan.
Setiap
anak DPL Pak Prayit ini memiliki karakter yang berbeda. Ini deskripsinya :
11. M. Kartika Dewantoro (Mamad/Kartika/Tika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar