Selasa, 23 Mei 2017

SIMULASI & MICROTEACHING HITZ



Bersama Bapak Dosen Pembimbing Tercinta. Dari kiri Dian, Risma, Vera, Bapak Prayit, Acil (Novita), Lia, Saya Sendiri (Arina), Kebelakang Dimas, Mamad, Raiza, Arif, dan Jefry.



Kenalin Gengs, kami ini anak bimbing Pak Prayit. Kelompok paling asyik sedunia. Siapa bilang Simic (Simulasi dan microteaching) itu harus selalu serius dan tegang. Nyatanya kami tidak. Diantara kelompok yang lain mungkin kelompok kami yang paling santai dan longgar.
Paling asyik dan tidak neko-neko.padahal di kelompok ini berisi orang serius, namun entah mengapa kegokilan yang terjadi diantara kami tidak dapat dihindarkan.
Awal-awal Simic kelompok ini penuh sekali dengan drama. Kalau drama korea itu asyik tapi kalau drama simic enggak sama sekali. Kami sempat gagal simic beberapa kali. Hingga pada akhirnya kami memulai Simic perdana kita pada tanggal 24 Maret lalu setelah melalui drama kehidupan yang melelahkan. Alhamdulilah akhirnya setelah perjuangan panjangggg.

Selama Simic berlangsung anak-anak di kelompok Pak Prayit ini pada tidak bisa diam mulutnya. Selalu ada saja candaan yang di lontarkan. Puncaknya adalah disaat kegiatan inti pembelajaran. Ketika Guru menunjuk siswa, disitulah dimulai perang saling mejatuhkan satu sama lain. Setiap anak akan sibuk mempromosikan temannya untuk ditunjuk oleh guru dan apabila promosinya berhasil, maksudnya anak yang berhasil dipromosikan tersebut berhasil ditunjuk guru, sontak tawa akan meledak dan tak bisa terbendung.
Selain itu di saat Mahasiswa Simic bertanya pada murid mengenai materi yang belum dipahami, disitulah akan ada penjatuhan harga diri. Bagaimana mungkin teman mahasiswa yang menjadi siswa ini akan bertanya mengenai hal sulit yang saya rasa rekan mahasiswa yang menjadi guru ini tidak mengerti akan pertanyaan tersebut, karena pertanyaan siswa disini seperti model pertanyaan mahasiswa. Dan setiap guru bertanya mengenai materi yang akan disampaikan selalu saja mahasiswa yang menjadi siswa ini akan menjawab tidak bias atau tidak tau. Anak-anak DPL Pak Prayit ini lucu tapi menyebalkan.
 


Setiap anak DPL Pak Prayit ini memiliki karakter yang berbeda. Ini deskripsinya :
11.       M. Kartika Dewantoro (Mamad/Kartika/Tika)

Dia adalah Leader di Simic ini. Pengatur segala kebutuhan kelompok ini dan bertugas memberitahu dosen mengenai jadwal Simic. Walaupun anak laki-laki namun dia tergolong cerewet dan tidak bias diam. Dia adalah salah satu anak yang rajin mempromosikan temannya untuk ditunjuk guru. Dan 90% promosinya selalu berhasil. Korban utamanya Risma dari 2014 A dan saya sendiri. Kenapa saya juga dilibatkan? Saya sendiri juga tidak tau. Bersama Arif dia gencar mempromosikan temannya untuk menjawab soal dan melaksanakan perintah guru Simic.
Dia selalu berusaha melawak, namun banyak garingnya Kalau dia lagi jadi guru, pelajarannya bakalan jadi lucu sehingga banyak siswanya yang tertawa dan nyaman diajar sama dia. Sepertinya dia cocok jadi guru. Asal saya tidak jadi muridnya saja.


2.      Achmad Maarif

 

Laki-laki ini tidak kalah cerewetnya dibanding Mamad. Dia juga selalu mempromosikan temannya untuk ditunjuk. Anaknya gampang gugup. Dan ketika dia sedang gugup, ekspresinya lucu. Dia sering ditunjuk guru untuk menjawab soal dan untuk praktek di depan kelas saat kegiatan pembelajaran. Mungkin karena anaknya asyik dan humble kali ya. Bersama Mamad dan Jefry, saya rasa dia cocok membuat grup cowok rumpi hehehe.


3.      Jefry Arlansyah
 

Diantara laki-laki lain di kelompok ini, mungkin dia yang paling rumpi. Selain rumpi dia juga suka memancing masalah. Selalu mengkompori temannya. Namun berbeda dengan Mamad dan Arif, dia jarang sekali mempromosikan temannya. Namun dia selalu membuat temannya semakin gugup saat memulai simulasi. Hobinya dia adalah membully Lia Stevani. Ada saja idenya untuk membully Lia ini. Dan endingnya adalah Lia akan bête dan ngambek karena ulah Jefry ini.

4.      Risma






 
Risma adalah anak yang paling aktif di kelompok ini. Paling semangat juga, makanya nggak salah kalau dia selalu dijadikan kambing hitam oleh Arif dan Mamad. Setiap mahasiswa yang menjadi guru menunjuk siswa, Arif dan Mamad akan dengan kompak menunjuk si Risma ini. Dan ketika hal itu terjadi, wajah si Risma ini akan memerah seperti udang rebus. Dan entah bagaimana saya merasa Risma dan Mamad ini sangat cocok wkwkwkwk.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar