Minggu, 30 Juli 2017

Review: Begin Again




Hari ini pengen posting sesuatu yang berbeda dari biasanya. Kalau sebelumnya sering curhat masalah kegiatan sehari-hari atau cerita seputaran KKN, kali ini pengen posting yang lain. Sekali-kali pengen mereview mengenai film.
Hmmm bukan belagu sih. Sebenarnya juga nggak begitu ngerti cara mereview yang baik itu seperti apa, tapi apa salahnya mencoba, apalagi jurusan ku masih berhubungan dengan film dan apresiasi film.

Oke review pertama ku dimulai dengan Film Begin Again karya sutradara John Carney. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris profesional seperti Keira Knighley, Adam Levine, Mark Rufallo, James Corden. Film ini banyak bercerita tentang musik. Si penulis naskah berusaha menyampaikan pendapaatnya tentang cara memandang musik dengan berbeda. Dan alhasil film ini pun juga memang berbeda. So excited, interest, joy, fun.

Banyak sekali film yang membahas tentang musik, namun entah mengapa film Begin Again ini rasanya berbeda sekali. Kedalaman sutradara dan script writer dalam menyampaikan cerita sungguh patut diapresiasi dan diacungi jempol. Penokohan dan karakteristiknya juga menarik. Bagaimana si sutradara menemukan Greta (Keira Knightley) dengan Dan (Mark Rufallo) sungguh dengan cara yang unik. Dan juga bagaimana kisah cinta Dave (Adam Levine) dan Greta (Keira Knightley) berakhir dengan cara yang unik pula.

Greta memiliki karakter yang unik. Bisa dibilang dia adalah seorang hipster. Ngerti banyak tentang musik dan bisa mencurahkan semua perasaan yang dirasanya dalam sebuah lagu. Dalam hal sedih ataupun senang, Greta mampu menciptakan lagu yang bagus dengan lirik yang mampu membuat penonton ikut merasakan apa yang dirasakan Greta.

Sementara Dan adalah seorang pencari bakat yang luar biasa. Dia dapat mengenali bakat meskipun itu masih terpendam. Dan bagaimana cara dia mengapresiasi musik dengan cara yang berbeda pula. Yang paling menarik adalah saat Dan memutuskan untuk membuat album untuk Greta, dengan alat musik seadanya dan pemain musik yang mencomot dari sana sini, juga latar musik yang merupakan hiruk pikuk kota New York. Bahkan cara Dan untuk membuat album pun dibilang unik dan anti mainstream.

Alur cerita dalam film ini adalah foreshadowing atau campuran. Pada bagian pertama film dimulai dengan pengambilan dari sudut pandang Greta, lalu kisah berlanjut pada kejadian berikutnya dan kembali lagi pada kejadian pertama dari sudut pandang Dan, lalu cerita berlanjut ke masa sekarang dan flashback lagi dari sudut pandang Steve.

Guliran cerita dimulai di sebuah pub. Seorang lelaki yang tak lain bernama Steve baru saja selesai memainkan lagu dan meminta seorang wanita naik ke panggung untuk menyanyikan lagunya. Wanita itu tak lain adalah Greta. Mulanya Greta menolak, dia tampak tidak terlalu tertarik lagi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan musik. Setelah dirayu sedemikian rupa akhirnya Greta mau tampil meskipun dengan engggan. Dia memetik gitarnya dan menyanyikan lagu “A step you can’t take back”. Sebuah komposisi lagu yang ternyata merupakan curahan hatinya. Setelah menyanyikan lagu tersebut, Greta pergi begitu saja dari atas panggung. Tak memperhatikan sososk laki-laki bertampang kusut dan berpenampilan kumal yang berdiri di depan panggung. Laki-laki itu tersenyum menatap Greta.

Penonton kemudian dikenalkan dengan sosok laki-laki misterius itu. Laki-laki itu adalah Dan (Mark Ruffalo), seorang eksekutif perusahaan yang mengalami kejatuhan-baik dalam urusan bisnis maupun kehidupan pribadinya. Dan memiliki tempat tinggal, sebuah apartemen kecil di daerah Manhattan yang kumuh. Setelah meninggalkan rumah dan hidup sendiri, komunikasi Dan dan istri dan anaknya menjadi terputus. Dia tidak tahu keseharian putri tunggalnya, Violet (Hailee Steinfeld). Dan usia putrinya itu.

Lain Dan lain pula dengan Greta. Penyanyi muda dan pencipta lagu ini datang ke Manhattan datang dengan harapan tinggi bersama kekasihnya Dave Kohl (Adam Levine). Dave adalah seorang penyanyi yang baru naik daun. Dia mengajak Greta untuk tinggal bersama di sebuah apartemen pemberian perusahaan label Dave.

Semua berjalan dengan normal dalam kehidupan Greta. Hubungannya dengan Dave mulus, dia juga bertemu teman lamanya, Steve, saat berkeliling New York. Sampai akhirnya Dave harus menjalani tur keliling dan Greta tidak bisa ikut. Berbulan-bulan hidup terpisah membuat Dave hidup kesepian. Dia pun mulai melirik salah satu pegawai perusahaan label yang bernama Mim.

Greta yang hafal kekasihnya, akhirnya tahu bahwa hati Dave sudah berpaling darinya saat mendengarkan lagu ciptaan Dave yang teranyar. Pada detik itu juga Greta mengepak bajunya, membawa sepedanya dan meninggalkan Dave. Dia memilih tinggal di apartemen kecil Steve sambil menunggu jadwal penerbangan pulangnya.   

Di hari-hari penantiannya itulah Greta bertemu dengan Dan serta sifat eksentriknya. Pernah bertemu dengan seorang lelaki yang meracau di kala kamu menyanyikan lagu yang menyelamatkan nyawanya, lalu minta traktir? Berusaha merayu kita untuk jadi artisnya pula. Benar-benar lelaki yang ajaib.

Namun tingkah spontan dan terbuka Dan lah yang membuat Greta tertarik. Bahkan ketika label tempat Dan bekerja mensyaratkan Greta untuk membuat demo, Greta menolak dan meminta Dan untuk mengerjakan albumnya. Dan Dan pun menerima permintaan Greta bahkan melakukan hal-hal gila yang belum pernah dia lakukan pada artis asuhannya.

Visual di dalam visual 

Di dalam film ini anda akan menjumpai visual di dalam visual. Bagaimana efek visualisasi dari Dan sendiri yang membayangkan lagu Greta diiringi oleh beberapa alat musik yang lain. Padahal jelas-jelas di dalam film itu Greta hanya bernyanyi menggunakan gitar akustik saja. Namun Dan, si manusia ajaib memvisualisasikan lagu tersebut dengan intepretasinya sendiri dengan tambahan iringan biola,piano dan drum.

Akhir kata untuk film Begin Again, salah satu film ringan tentang industri musik yang layak di tonton bersama orang terkasih di akhir pekan. Selain itu beberapa detail tentang kehidupan keluarga Dan yang broken home layak diambil hikmahnya, bahwa di balik kehidupan pahit dan senyum Dan terselip pelajaran kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar