Sabtu, 28 Desember 2019

Review Novel (spoiler) : Buku Harian Pangeran Kegelapan (Dark Series 5)

Hay hay kembali lagi dalam ulasan novel bersama saya 😂. Kali ini saya akan mereview novel dari Lexie Xu, yaitu Buku Harian Pangeran Kegelapan (Dark Series 5).
Sebelumnya saya pernah mereview novel Dark Series 4 Dibalik Sosok Gelap, kalau berniat membaca reviewnya bisa langsung mengklik link berikut ini https://arinaalhaqqi.blogspot.com/2019/07/review-novel-spoiler-di-balik-sosok.html?m=1.

Buku Harian Pangeran Kegelapan memang lanjutan dari novel Dibalik Sosok Gelap, pengarangnya Lexie Xu, salah satu penulis novel thriller dan misteri. Sudah banyak sekali karya Lexie ini dan kesemuanya bagus dan penuh misteri, menegangkan dan ada sedikit komedinya, jadi pembaca tidak hanya diajak menyingkap misteri tapi juga diberikan hiburan sedikit biar tidak terlalu tegang.

Di review Buku Harian Pangeran Kegelapan saya akan membahas mengenai beberapa hal, bukan maksud saya menjatuhkan jika ternyata review saya tidak mengenakan, namun semuanya kembali pada masalah selera masing-masing, saya hanya akan memberikan ulasan atau review terhadap novel yang baru selesai saya baca, boleh setuju boleh tidak, karena semua hanya pendapat pribadi.

1. Judul.

Pemberian judul untuk novel ini saya kurang sreg, kenapa? Saya yang selalu mengikuti karya Lexie Xu semenjak Johan Series merasa bahwa judul untuk novel kali ini kurang nendang, kurang mengundang misteri dan sisi thriller itu sendiri, pasalnya pada Johan Series ketika pembeli ataupun pembaca membaca judul dari novel sudah bisa merasakan aura thriller itu sendiri misal, seperti judul Johan Series 2 "Pengurus Mos Harus Mati" atau pada Johan Series 3 "Permainan Maut", membaca dua judul tersebut pun pembeli dan pembaca sudah dibuat penasaran akan cerita dalam novel itu. Sudah terasa aura thriller dan gori nya. Tapi untuk Dark Series kali ini saya tidak merasakan aura thriller dan misteri saat membaca judulnya.

2.Terlalu banyak tokoh yang coba dimasukkan oleh penulis.

Saya setuju dengan salah satu pendapat pembaca di Goodreads bahwa terlalu banyak karakter dan tidak membawa something new to the table. Nyatanya semua karakter yang coba dimunculkan Lexie itu justru membuat fokus cerita berkurang. Saya bahkan tidak tau lagi harus fokus ke cerita siapa? Semuanya berusaha dimunculkan sekaligus tapi karakterisasi mereka hanya setengah-setengah cenderung menggantung, karena fokus cerita penulis ke banyak tokoh.

3. Alur terlalu lambat.

Saya menyukai novel dimana konflik diletakkan di awal sehingga cerita kedepannya lebih membuat seru dan menegangkan serta menimbulkan misteri dan spekulasi siapa pelaku di balik kejadian itu. Namun di novel kali ini Lexie mencoba memberikan formula baru untuk pembacanya, tidak ada lagi konflik diawal, melainkan konflik yang perlahan lahan naik seperti formula di kebanyakan novel pada umumnya. Untuk cerita thriller cerita dibuka dengan sebuah konflik justru makin seru dan menegangkan serta membuat penasaran pembacanya. Untuk Buku Harian Pangeran Kegelapan pembaca dipaksa mengikuti cerita yang menurut saya kurang penting untuk dibahas, atau terlalu padat dibagian opening. Sehingga pembaca seperti saya mungkin merasa bosan dengan cerita yang dipaparkan karena terlalu lama dibagian opening.

4. Karakterisasi kurang kuat.

Saat pertama kali saya membaca novel karya Lexie saya langsung bisa merasakan apa yang dialami tokohnya, merasa secara tidak langsung saya ikut terlibat di dalam cerita itu, ikut merasakan konflik dan masalah yang dialami tokoh dalam cerita tersebut, di novel Buku Harian Pangeran Kegelapan saya tidak merasakan itu semua, malahan setiap tokoh terasa hambar kecuali Erika Guruh. Mungkin karena mereka muncul secara sekilas lalu sehingga karakter mereka tidak begitu kuat di dakam novel ini.

5. Plot twist.

Bagian menarik dari novel ini adalah banyak nya plot twist seperti nasib Tony, Frankie dan Markus, Serta kejahatan Hyuga dan Damian, Kemunculan Niki, Tertangkapnya Johan dan terbongkarnya kepribadian gandanya serta cerita masa lalunya, meskipun beberapa adegan diatas ada yang sudah bisa tertebak oleh pembaca. Namun banyaknya plot twist ini membawa kejutan bagi pembacanya. Meskipun munculnya kembali Eliza (kembaran Erika Guruh) sangat mengganggu menurut saya, kenapa? Karena Lexie seperti memaksakan cerita pada pembacanya, bagaimana mungkin tokoh yang sudah lama diceritakan mati dan tidak pernah dibahas tiba tiba muncul dan hidup lagi malahan dengan keadaan sehat walafiat, Eliza seperti dipaksa untuk hidup agar cerita terjalin sangat panjang, saya merasa seperti mengikuti cerita dalam sinetron Indonesia. Seharusnya jika Eliza memang tak sungguhan mati bisa diberikan clue seperti Johan, Damian dan Niki, tapi Eliza tiba-tiba saja muncul.

6. Typo.

Memang typo di novel ini tidak terlalu parah hanya salah ketik huruf X menjadi Z tepatnya di halaman 27.

Dan begitulah pendapat saya mengenai novel Dark Series 5, Buku Harian Pangeran Kegelapan, Saya sebagai pembaca setia Lexie Xu tentu berharap bisa menemukan formula yang dulu ada di Johan Series kembali terulang di Dark Series Final. Mudah-mudahan ya, dan semoga juga Damian-Putri tidak semengecewakan seperti di Dark Series 4 dan di Dark Series 5. Mudah-mudahan ya, 😊.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar