Bertepatan
dengan Hari film Nasional ini saya akan memberikan daftar film yang paling
mengena di hati saya.
Daftar ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami setelah menonton film ini. Meskipun beberapa mungkin termasuk kedalam film Lawas karena tahun rilisnya yang sudah puluhan tahun. Namun meskipun lawas jika kualitas film bagus tidak masalah kan? Apalagi jika filmnya sangat berkesan berapa kalipun di tonton. Terkadang ketika saya malas menyalakan televise saya lebih memilih menonton salah satu dari film ini. Lalu apa saja film yang mengena itu? Berikut ulasannya.
Daftar ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi yang saya alami setelah menonton film ini. Meskipun beberapa mungkin termasuk kedalam film Lawas karena tahun rilisnya yang sudah puluhan tahun. Namun meskipun lawas jika kualitas film bagus tidak masalah kan? Apalagi jika filmnya sangat berkesan berapa kalipun di tonton. Terkadang ketika saya malas menyalakan televise saya lebih memilih menonton salah satu dari film ini. Lalu apa saja film yang mengena itu? Berikut ulasannya.
1.
Warkop DKI Original
Film pertama jatuh pada
Warkop DKI. Film yang mungkin paling pertama saya tonton dibanding film yang
lain. Saya mengenal atau menonton film mereka pada usia 5 tahunan. Kalau tidak
salah judul film nya “Bisa Naik Bisa Turun” namun waktu itu saya tidak
menontonnya hingga selesai hanya di adegan pertama saja. Yang paling saya ingat
tentu saja adegan trio DKI melamar menjadi satpam dan ternyata dilatih oleh
kepala satpam yang sedang sakit jiwa. Karena tidak tahan trio DKI ini akhirnya
berhasil kabur tentu saja dengan gaya yang kocak.
Setelah bisa naik bisa
turun saya lalu menonton film Warkop lain yang judulnya “Makin Lama Makin Asyik”
di film ini Meriam Bellina masih sangat muda, hal yang paling tidak bisa
dilupakan adalah trio DKI menyamar menjadi banci dan menyanyi bakumbakumbakeo.
Mereka bertiga kemudian digoda om-om genit, Kasino dan Indro berhasil lolos
karena banyak alas an sementara Dono tidak bisa meloloskan diri dan diajak ke
apartemen entah hotel oleh om-om ini yang kemudian dia berhasil kabur lewat
jendela.
Film Warkop DKI tentu
saja menjadi favorit semua orang, bukan hanya saya. Lawakannya yang cerdas
sangat sulit di temukan dalam film komedi masa kini. Saya dulu sempat membahas
dengan salah satu teman ketika film Warkop DKI akan dibuat reborn, teman saya
bilang hal itu tidak perlu karena akan merusak film Warkop yang sudah ada,
namun saya memberikan pendapat lain, yah dan akhirnya begitulah yang terjadi.
2.
Ada Apa Dengan Cinta? (2002)
Siapa sih yang tidak
mengenal pasangan fenomenal Rangga dan Cinta? Saya rasa semua orang mengetahui
kisah cinta mereka. Rangga dan Cinta adalah Dilan Milea nya anak generasi 90
an. Saya yakin dulu semua orang ingin
menjadi gadis seperti Cinta dan memiliki pacar nan puitis seperti Rangga. Namun
tentu saja tidak ingin akhir kisah cintanya digantung seperti Cinta yang
menunggu dalam ketidakpastian selama ribuan purnama.
Di film Ada Apa Dengan
Cinta ini kita bisa melihat kakak dari Vanesha (pemeran Milea) ketika masih
muda. Saat itu Sissy Priscillia masih terlihat polos. Selain Sissy Priscillia
kita juga bisa melihat Adinia Wirasti muda, Titi Kamal ketika masih muda dan Dennis
Adiswara muda. Film Ada Apa Dengan Cinta mengangkat intrik kehidupan remaja
pada jamannya. Kisah cinta ala Anak muda diawal tahun 2000 an dan serba serbi
remaja pada masa itu. Selain kisahnya yang mudah diikuti film Ada Apa Dengan
Cinta juga menawarkan soundtrack yang sangat bagus, begitu pula puisi-pusinya. Kehadiran
PAS Band dan Anda Perdana di film ini menambah nilai plus film ini.
Mudah-mudahan Mira Lesmana dan Riri Riza membuat film sefenomenal ini di
kemudian hari.
3.
Perahu Kertas (2012)
Film ini diadaptasi
dari novel yang sangat epic karya Dewi Lestari atau Dee. Rasanya saya tidak
perlu menjelaskan alur cerita dari film ini, karena saya yakin semua orang
sudah pernah menonton film ini, atau minimal sudah membaca novelnya. Sebenarnya antara novel dan film tidak jauh
berbeda, hanya saja ketika membaca novelnya terasa lebih dramatis, mungkin
karena ketika kita sedang membaca, imajinasi kita berkelana bebas, sehingga
ketika di visualkan tidak sesuai dengan imajinasi kita tersebut.
Karakter Kugy di film
yang diperankan oleh Maudy Ayunda menurut saya kurang greget. Di novel Kugy
digambarkan sebagai tokoh yang tidak jaim dan cenderung nerd, namun di filmnya
Maudy Ayunda terlihat lebih modis dan jaim, meskipuin secara visual Maudy
sangat cocok memerankan tokoh Kugy, hanya saja sisi Nerd dan uniknya belum
tergambar sempurna.
Terlepas dari karakter
Kugy yang kurang optimal namun film ini cukup bagus dan mengena bagi siapun
yang menonton, apalagi jika sedang mengalami masalah yang pelik seperti tokoh
di film ini. Kugy yang ingin menjadi penulis dongeng namun harus menjalani
profesi lain dulu karena penulis dongeng dianggap profesi kurang realistis oleh
lingkungannya, Keenan yang harus kuliah di jurusan yang bukan dia inginkan
karena perintah ayahnya, Kugy dan Keenan yang diam-diam saling jatuh cinta dan
harus menghadapi ujian yang berliku. Rasanya perahu kertas adalah paket
komplit, dimana konflik yang ada merupakan masalah yang relate dengan kehidupan kita. Terkadang realita memang serumit dan
semenyakitkan itu. Tinggal bagaimana kita bersikap, menyerah dengan keadaan
atau tetap berjuang dan berusaha meraihnya.
4.
5 cm (2012)
Sama seperti film
Perahu Kertas, 5 cm juga merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya
Donny Dhirgantoro. Film 5 cm bercerita tentang persahabatan 5 orang anak
manusia, dimana mereka sudah bersahabat selama belasan tahun dan mengalami
kejenuhan dalam persahabatan mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk lost contact selama beberapa bulan.
Disaat mereka bertemu lagi, mereka merayakannya dengan sebuah perjalanan yang
tak terlupakan. Bagi yang telah membaca novelnya 5 cm ini ada beberapa
perbedaan antara di novel dan di filmnya. Ada beberapa adegan yang menurut saya
penting tapi tidak ditampilkan di filmnya, ending film pun juga sedikit
berbeda, namun benang merah tetap sama baik di novel ataupun di film.
5.
Bebas (2019)
Kemarin saya baru saja
menonton film Bebas, saya menonton melalui aplikasi Youtube, setelah beberapa
waktu yang lalu saya tidak dapat menonton di bioskop karena kesibukan, dan
dikarenakan di bioskop dekat rumah saya film tersebut hanya bertahan selama
satu minggu. Akhirnya saya harus puas menunggu hingga film tersebut tayang di
Youtube. Saya menonton film ini sebanyak tiga kali, rasanya nonton sekali nggak
cukup.
Film bebas merupakan
adaptasi dari film korea berjudul Sunny. Sunny sendiri merupakan nama dari Geng
di film ini, versi Indonesia bernama Geng Bebas. Nama Sunny diambil dari salah
satu judul lagu yang direkomendasikan oleh penyiar radio menjadi nama geng
mereka. Sama seperti Sunny, nama Geng Bebas juga direkomendasikan dari judul
lagu yang sedang ngehitz pada waktu itu, lagu Bebas milik Iwa K. Film Bebas
merupakan film Sunny dengan cita rasa Indonesia.
Perbedaan yang mencolok
di film ini selain culture budaya dan setting tempat serta waktu adalah anggota
dari Geng ini sendiri. Di film Sunny anggota geng terdiri 7 orang perempuan,
sementara geng bebas terdiri oleh 5 orang perempuan dan satu orang laki-laki. Hal
ini lantaran pada masa itu sekolah khusus wanita belum umum di Indonesia, sehingga
pemilihan anggota geng pun juga dibuat heterogen meskipun hanya memasukkan satu
anggota laki-laki.
Yang menarik di film
ini selain menyoroti masalah remaja pada masa itu, juga menyoroti masalah
politik Indonesia yang panas di masa itu. Hal ini diceritakan lewat kakak/abang
dari tokoh Vina yang menjadi seorang aktivis. Dimana ketika masa itu dia
membela mati-matian hak-hak warga Indonesia, namun ketika dia menjadi anggota
dewan seakan lupa dengan hak-hak yang dulu pernah di belanya. Secara tidak
langsung menyindir aktivis pada masa itu yang sekarang menjadi anggota dewan.
Film Bebas adalah
nostalgia terbaik bagi kamu yang merindukan masa sekolahmu di tahun 90 an. Lagu-lagu
yang ngetren di masa itu juga ditampilkan di film ini. Kamu juga bisa belajar
tentang fashion remaja pada tahun 90 an, gaya rambut yang ngetren pada masa
itu, juga nostalgia request lagu dan salam lewat radio. Ayo nostalgia masa
mudamu dengan film Bebas!
Tambahan :
6.
Remember When (2014)
7.
Ngenest (2015)
8.
Bad Genius (2017)
9.
Wedding agreement (2019)
10.
Ajari Aku Islam (2019)
#SelamatHariFilmNasional
#SelamatHariFilmNasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar