Oleh Mita
Diambil
dari judul lagu Pilu Membiru milik Kunto Aji. Lagu ini masuk dalam album
Mantra-mantra, dirilis tahun 2018.
Sampai kapanpun
kehilangan orang yang kita cintai untuk selamanya tidak akan pernah ada
obatnya. Apalagi jika kehilangan itu adalah kehilangan pada sosok yang sentral.
Ibu. Saya tidak pernah membayangkan bagaimana saya harus melalui hari-hari yang
sangat kosong tanpa kehadiran ibu di samping saya. Bagaimana setiap saya pulang
kampung tidak bisa melihat sosok ibu lagi. Bagaimana suasana rumah menjadi
hampa, yang tersisa hanya kenangan yang terus bermain di otak saya. Kenangan
akan hadirnya sosok ibu dalam hidup saya.
Dulu, setiap saya
pulang ke rumah, ibu selalu menyambut kedatangan saya dengan senyumnya yang
hangat, bau masakan yang enak, suasana rumah yang benar-benar sempurna. Namun
semua itu lalu hilang tak tersisa, ketika ibu meninggal 3 tahun silam. Hati
saya hancur-sehancurnya. Ibu bahkan tidak bisa ikut mendampingi saya saat
wisuda. Ibu tidak diberi kesempatan untuk melihat saya mengenakan toga di hari
bahagia itu. Ibu tidak bisa memberikan semangat pada saya, di saat saya
benar-benar lelah mengerjakan skripsi. Kehilangan ibu adalah patah hati
terhebat yang pernah saya alami seumur hidup.
Namun saya tau, Ibu pasti
pengen saya tetap kuat dan tidak menangis. Ibu pengen saya tetap bahagia meskipun
tanpa beliau di samping saya. Ibu pengen saya tetap melanjutkan hidup. Untuk itu
saya berusaha menjalani hari-hari saya seperti biasa, meskipun tidak terasa
sama lagi bagi saya.
Ma, Terimakasih telah melahirkan aku
Aku yang masih berjalan sendiri merespon bentuk bahagia
Aku yang kini fasih memikul rasa sedih dan kecewa
Aku yang terus menyamankan diri dari cara takdir
Membagikan ilmu ikhlasnya
Saya selalu rindu
dengan ibu tiap kali mendengarkan lagu ini. Lagu yang menyuarakan suara hati
saya. Saat mendengarnya, saya merasa bisa melepas segala kegalauan yang selama
ini saya pendam sendiri tentang ibu. Lagu ini membuat saya selalu ingin kembali
ke masa lalu. Berandai-andai bisa mengulang waktu untuk memperbaiki masa lalu
namun segala yang terjadi sudah terlambat. Sudah lewat. Waktu terus berjalan
tanpa pernah berhenti sedikitpun, dan saya masih diam disini dengan perasaan
rindu yang tak terbendung.
Ibu,
saya rindu............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar