Kamis, 20 Agustus 2020

Pilu Membiru

Oleh Mita

Diambil dari judul lagu Pilu Membiru milik Kunto Aji. Lagu ini masuk dalam album Mantra-mantra, dirilis tahun 2018.

Sampai kapanpun kehilangan orang yang kita cintai untuk selamanya tidak akan pernah ada obatnya. Apalagi jika kehilangan itu adalah kehilangan pada sosok yang sentral. Ibu. Saya tidak pernah membayangkan bagaimana saya harus melalui hari-hari yang sangat kosong tanpa kehadiran ibu di samping saya. Bagaimana setiap saya pulang kampung tidak bisa melihat sosok ibu lagi. Bagaimana suasana rumah menjadi hampa, yang tersisa hanya kenangan yang terus bermain di otak saya. Kenangan akan hadirnya sosok ibu dalam hidup saya.

Dulu, setiap saya pulang ke rumah, ibu selalu menyambut kedatangan saya dengan senyumnya yang hangat, bau masakan yang enak, suasana rumah yang benar-benar sempurna. Namun semua itu lalu hilang tak tersisa, ketika ibu meninggal 3 tahun silam. Hati saya hancur-sehancurnya. Ibu bahkan tidak bisa ikut mendampingi saya saat wisuda. Ibu tidak diberi kesempatan untuk melihat saya mengenakan toga di hari bahagia itu. Ibu tidak bisa memberikan semangat pada saya, di saat saya benar-benar lelah mengerjakan skripsi. Kehilangan ibu adalah patah hati terhebat yang pernah saya alami seumur hidup.

Namun saya tau, Ibu pasti pengen saya tetap kuat dan tidak menangis. Ibu pengen saya tetap bahagia meskipun tanpa beliau di samping saya. Ibu pengen saya tetap melanjutkan hidup. Untuk itu saya berusaha menjalani hari-hari saya seperti biasa, meskipun tidak terasa sama lagi bagi saya.

Ma, Terimakasih telah melahirkan aku
Aku yang masih berjalan sendiri merespon bentuk bahagia
Aku yang kini fasih memikul rasa sedih dan kecewa
Aku yang terus menyamankan diri dari cara takdir
Membagikan ilmu ikhlasnya

 

Saya selalu rindu dengan ibu tiap kali mendengarkan lagu ini. Lagu yang menyuarakan suara hati saya. Saat mendengarnya, saya merasa bisa melepas segala kegalauan yang selama ini saya pendam sendiri tentang ibu. Lagu ini membuat saya selalu ingin kembali ke masa lalu. Berandai-andai bisa mengulang waktu untuk memperbaiki masa lalu namun segala yang terjadi sudah terlambat. Sudah lewat. Waktu terus berjalan tanpa pernah berhenti sedikitpun, dan saya masih diam disini dengan perasaan rindu yang tak terbendung.

Ibu, saya rindu............

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar