Oleh Rengga
Diambil dari judul lagu Lee Hi yang dirilis pada tahun 2016.
Manusia berencana, Tuhan menentukan. Pepatah itu sepertinya memang benar adanya. Seperti apapun manusia merencanakan sesuatu, sematang apapun rencana itu, jika Tuhan bilang tidak, maka bubarlah semuanya. Berakhirlah rencana yang sudah disusun dengan matang tersebut. Hal itu juga berlaku untuk hubungan asmara. Kita boleh berencana besok akan tunangan atau besok akan menikah, namun jika Tuhan bilang dia bukan jodohmu, dia bukan ditakdirkan untukmu, ya sudah kita harus lepas tangan. Itulah ironisnya hidup. Hidup ini milik kita, juga bukan milik kita.
Tak ada jaminan hubungan yang bertahan selama bertahun-tahun akan langgeng, tak ada juga jaminan hubungan yang berlangsung sebentar akan cepat kandas. Hal semacam ini sudah banyak terjadi. Dan sepertinya belakangan ini banyak sekali kejadian semacam itu.
Breathe. Lagu dari Lee Hi yang menjelaskan tentang hidup, tentang bertahan, tentang tekanan, tentang luka. Mengajarkan kita bahwa tidak ada apa-apa kita sedih, marah, tertekan. Tapi yang harus kita lakukan adalah bertahan. Bertahan untuk terus melangkah, bertahan untuk tetap hidup dan jika lelah, bernafaslah semua akan baik-baik saja.
Patah hati, terluka, sebuah proses dalam hidup yang harus kita jalani. Seberapa sakit pun luka yang kita rasakan kita tetap harus melangkah. Melangkah ke depan. Yakin bahwa hidup tidak melulu soal patah hati dan terluka, namun juga ada bahagia. Hidup pasti berputar. Tidak ada bahagia selamanya, pun juga kesedihan dan luka. Semua datang silih berganti sebagai sebuah penyeimbang. Kita boleh sedih dan menangis, namun kita tidak boleh berlarut-larut dalam hal itu, karena kesedihan hari ini bisa saja jadi bahagia esok hari.
Mungkin hari ini kamu terluka dan merasa bahwa dunia tidak berpihak padamu, namun pernahkah kamu berpikir, bahwa mungkin Tuhan sedang menyiapkan rencana yang sangat indah untukmu, dia menjadikanmu terluka dan sengaja mematahkan hatimu untuk memberimu pengertian bahwa dia orang yang salah untukmu. Terus menerus bersamanya akan membuatmu makin buruk, oleh karena itulah dia sengaja mematahkan hatimu, demi menunjukkan bahwa dia tidak baik untukmu. Dia orang yang salah. Dia bukan orang yang tepat.
Awalnya mungkin akan terasa sangat tidak nyaman, namun seiring waktu pasti membaik. Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Dia menciptakan luka, dia juga akan memberimu obat. Obat itu bisa beragam bentuknya, bisa jadi melalui orang yang tepat untukmu. Orang yang tak akan pernah tega menancapkan luka di hatimu. Orang yang akan selalu menjaga hatinya buatmu. Maka bersabarlah. Hadapi dengan senyuman dan jangan menyerah. Bertahan untuk terus melangkah, bertahan untuk tetap hidup dan jika lelah, bernafaslah semua akan baik-baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar