Minggu, 20 Desember 2020

Wai Tan Kung

 

Oleh Mamad

Diambil dari judul instrumen pengiring Senam Sehat Indonesia tahun 1990.

 

Tidak ada lagu manapun yang berkesan sangat kuat bagi saya selain musik instrumen pengiring Senam Sehat Indonesia. Musik ini sangat memiliki kesan yang kuat dan kesan yang diciptakan adalah kesan sedih. Setiap saya mendengarkan musik itu saya selalu terbayang masa lalu, dan selalu menangis sekuat apapun saya menahannya.

Sejak bayi saya dirawat Nenek. Nenek sangat sayang terhadap saya. Nenek sudah seperti ibu bagi saya. Pada waktu itu Nenek ikut Senam Sehat Indonesia, saya yang waktu itu masih kecil selalu ikut kemanapun Nenek pergi, termasuk ketika Nenek ikut kegiatan Senam Sehat Indonesia. Nenek adalah salah satu orang yang ikut Senam Sehat Indonesia dari awal dibentuk. Namun pada akhirnya nenek pensium mengikuti senam karena faktor usia.

Setiap mendengarkan instrumen ini rasanya sangat rileks. Musiknya rileksasi sekali. Saya masih mendengarkan musik ini, bahkan hingga akhirnya Nenek meninggal. Setahun setelah meninggalnya Nenek, saya mendengar instrumen ini  diputar di kampung halaman rumah saya. Secara spontanitas saya langsung flashback ke masa lalu. Saya langsung ingat kenangan saya dengan Nenek. Kesedihan terbentuk, sedih sekali rasanya mengingat kenangan lama dengan Nenek, apalagi mengetahui bahwa Nenek sudah tiada.

Sekarang Senam Sehat Indonesia di kampung halaman saya sudah tidak ada yang melanjutkan lagi. Ibu-ibu yang dulu ikut terlibat dalam Senam ini sudah banyak yang meninggal dan tidak ada generasi berikutnya yang melanjutkan. Maka punah sudah Senam Sehat Indonesia di kampung halaman saya. Namun kenangannya masih ada, tetap melekat kuat di kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar