Kalau sebelumnya saya pernah bikin
postingan mengenai Review film Begin Again, maka pada kesempatan kali ini saya
bakal mereview film Indonesia genre komedi romantis berjudul jomblo. Nggak usah
berlama-lama langsung saja kita mulai review kita.
Kedua film ini disutradarai oleh
sutradara yang sama yaitu Hanung Bramantyo. Film Jomblo 2017 merupakan adaptasi
atau reborn dari film Jomblo tahun 2005. Pada film jomblo 2005 dibintangi oleh
beberapa aktor berbakat seperti Ringgo Agus Rahman, Christian Sugiono, Dennis
Adishwara dan Rizky Hanggono. Sedangkan pada film Jomblo 2017 dibintangi oleh
beberapa komika seperti Ge Pamungkas dan Arie Kriting serta Deva Mahenra dan
Richard Kyle. Kedua film ini mengusung
tema yang sama yaitu JOMBLO.
Sentuhan komedi terlihat dengan jelas
dari scene awal kedua film ini. Namun jika di film Jomblo 2005 terdapat unsur
animasi yang indah sedangkan di film Jomblo 2017 untuk adegan pembuka hampir
sama dengan adegan pembuka di film masa kini.
Untuk karakterisasi tokoh dari kedua
film, menurut saya karakterisasi dalam jomblo 2017 lebih kuat dibandingkan
dengan di film jomblo 2005. Acting Ge pamungkas, Deva Mahenra, Arie Kriting dan
Richard Kyle lebih berkesan di hati saya. Entahlah. Mungkin saya terlalu
subjektif.
Agus
adalah tokoh sentral dalam film ini. Keduanya sama-sama diperankan dengan apik
oleh Ringgo Agus dan Ge Pamungkas. Agus ini adalah seorang Playboy, walaupun
jika dilihat dari karakterter tokoh di film ini aneh rasanya seorang playboy
seperti mereka. Bukan apa-apa. Masalahnya biasanya playboy itu digambarkan
dengan karakter tegas, cool, Macho dan matanya jelalatan. Namun karakter Agus
di film ini digambarkan agak congok. Rasanya aneh saja karakter seperti itu
bisa menjadi seorang playboy tapi kembali lagi, namanya juga film semua
kemungkinan yang tidak mungkin bisa terjadi disini. Dan karena kemungkinan itu
Agus yang terlihat congok memiliki dua pacar yang cantik-cantik
Karakter tokoh selanjutnya adalah Doni
yang merupakan sahabat Agus. Doni ini adalah seorang playboy kelas kakap.
Memiliki wajah tampan dan tubuh atletis. Namun saya lebih suka dengan karakter
Doni yang diperankan Richard Kyle meskipun secara dialog lebih bagusan
Christian Sugiono (Christian Sugiono lebih fasih berbahasa Indonesia sehingga
penggambaran cerita lewat dialog antar tokoh bisa ditangkap dengan mudah oleh
penonton). Richard Kyle ini mampu memerankan karakter playboy dengan bagus, hal
ini terlihat dari gayanya yang cool tapi setiap ada perempuan cantik matanya
jelalatan. Selain itu ada adegan pendukung yang menunjukkan bagaimana playboynya
Doni di Film Jomblo 2017 ini. Terlihat dari Doni yang memacari berbagai macam
perempuan dari berbagai kalangan termasuk juga satpam kampus. Dia juga
menggodai perawat yang merawat Bimo waktu terkena bulu babi. Di film Jomblo
2005 tidak ditunjukkan dengan jelas bagaimana karakter Doni sebagai playboy.
Disini hanya dijelaskan lewat dialog saja keplayboyan Doni yang hanya ingin
bersenang-senang saja dengan perempuan dan tidak untuk serius. Tidak ada adegan
pendukung yang menguatkan tokoh seperti di film Jomblo 2017.
Karakter Olip dari kedua film ini sama
kuatnya. Sama-sama cuek dan pemalu. Deva dan Rizky Hanggono memerankan karakter
ini dengan mulus. Tapi mungkin di Jomblo 2017 terlihat bagaimana Olip yang
lebih pemalu dalam melakukan pendekatan pada Asri dibanding dengan di film
Jomblo 2005.
Terakhir adalah karakter Bimo. Saya
lebih suka karakter Bimo di film Jomblo 2005. Disini jelas sekali karakter Bimo
seperti apa. Kalau di film Jomblo 2017, menurut saya karakter Bimo belum
terlihat dengan jelas. Saya juga tidak paham bagaimana karakter Bimo disini,
yang saya paham dia menyukai perempuan bernama Lani yang juga disukai oleh
Agus.
Kalau untuk karakter perempuannya saya
lebih suka yang di film jomblo 2017. Saya suka acting Natasha Rizky menjadi
pacar yang menyebalkan karena saya juga ikutan sebal melihat dia di film ini.
Saya juga suka acting Indah permatasari yang malu-malu mau. Dan Aurelie Moeremans
sukses menipu saya pada sebuah adegan di film ini.
Alur film ini sebenarnya sama karena film Jomblo
2017 ini merupakan adaptasi dari film sebelumnya yaitu film Jomblo 2005. Tapi
saat saya melihat film Jomblo 2005 entah mengapa saya merasa boring. Alurnya
tidak semenarik yang dipaparkan pada film Jomblo 2017. Pun demikian dengan
konfliknya. Di film jomblo 2017 konfliknya lebih complicated. Membahas tikung
menikung teman yang lebih tajam, karena di film Jomblo 2017 diceritakan yang
ketikung bukan hanya Olip tapi juga Bimo yang ditikung oleh Agus (sebenarnya
sama bingung Bimo itu ditikung atau tidak karena Bimo dan Agus sama-sama
menyukai perempuan yang sama namun si perempuan lebih memilih Agus). Yang
membuat lebih menarik lagi adalah saat Agus dan Lani terpergok oleh Bimo jalan
berdua, Bimo menyanyikan lagu bojo ketikung milik NDX AKA dan ini membuat gebrakan
sendiri di film ini yang membedakan dari film sebelumnya.
Ending di film Jomblo 2017 lebih mengena
dibanding di film Jomblo 2005. Disini jelas diceritakan hal yang membuat
persahabatan keempat orang itu rusak dan akhirnya lost contact. Konfliknya
jelas. Jika di film Jomblo 2005 tidak ada alasan yang jelas apa yang membuat
persahabatan mereka rusak selain olip yang ditikung oleh Doni. Karena diending
Olip dan Bimo sama-sama cuek dengan Agus, padahal Agus tidak melakukan
kesalahan fatal seperti yang dilakukan tokoh Agus di film Jomblo 2017.
Untuk nilai Komedinya Jomblo 2017 lebih
komedi dibanding jomblo 2005. Menurut saya Jomblo 2005 lebih berfokus pada
adegan sex dan kamar, hal ini membuat nilai dalam film ini berkurang, berbeda
dengan film Jomblo 2017 yang lebih fokus pada cerita dan mengutamakan nilai
komedi. Hal terlucu dalam film ini adalah saat Bimo terkena bulu babi dan dia
bertanya apakah bulu babi itu haram? Sumpah Lol banget. Film Jomblo 2017 lebih
segar dibanding film Jomblo 2005. Kalau disuruh memberi nilai pada kedua film
mungkin saya akan memberikan nilai 60 pada Film jomblo 2005 dan 85 pada film
jomblo 2017.
Mungkin seperti ini review saya mengenai
kedua film ini. Terserah mau sependapat atau tidak, karena setiap orang memang
memiliki penilaian yang berbeda akan suatu hal. Oke thanks for read this teks. J.
*Tidak semua hal yang
diperjuangkan dengan maksimal akan dipertahankan dengan maksimal juga. Bisa
jadi dia hanya akan dibuang secara menyakitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar