Senin, 09 April 2018

Review: Jomblo Vs Jomblo Reboot 2017



Kalau sebelumnya saya pernah bikin postingan mengenai Review film Begin Again, maka pada kesempatan kali ini saya bakal mereview film Indonesia genre komedi romantis berjudul jomblo. Nggak usah berlama-lama langsung saja kita mulai review kita.
Kedua film ini disutradarai oleh sutradara yang sama yaitu Hanung Bramantyo. Film Jomblo 2017 merupakan adaptasi atau reborn dari film Jomblo tahun 2005. Pada film jomblo 2005 dibintangi oleh beberapa aktor berbakat seperti Ringgo Agus Rahman, Christian Sugiono, Dennis Adishwara dan Rizky Hanggono. Sedangkan pada film Jomblo 2017 dibintangi oleh beberapa komika seperti Ge Pamungkas dan Arie Kriting serta Deva Mahenra dan Richard Kyle.  Kedua film ini mengusung tema yang sama yaitu JOMBLO.
Sentuhan komedi terlihat dengan jelas dari scene awal kedua film ini. Namun jika di film Jomblo 2005 terdapat unsur animasi yang indah sedangkan di film Jomblo 2017 untuk adegan pembuka hampir sama dengan adegan pembuka di film masa kini.
Untuk karakterisasi tokoh dari kedua film, menurut saya karakterisasi dalam jomblo 2017 lebih kuat dibandingkan dengan di film jomblo 2005. Acting Ge pamungkas, Deva Mahenra, Arie Kriting dan Richard Kyle lebih berkesan di hati saya. Entahlah. Mungkin saya terlalu subjektif.
 Agus adalah tokoh sentral dalam film ini. Keduanya sama-sama diperankan dengan apik oleh Ringgo Agus dan Ge Pamungkas. Agus ini adalah seorang Playboy, walaupun jika dilihat dari karakterter tokoh di film ini aneh rasanya seorang playboy seperti mereka. Bukan apa-apa. Masalahnya biasanya playboy itu digambarkan dengan karakter tegas, cool, Macho dan matanya jelalatan. Namun karakter Agus di film ini digambarkan agak congok. Rasanya aneh saja karakter seperti itu bisa menjadi seorang playboy tapi kembali lagi, namanya juga film semua kemungkinan yang tidak mungkin bisa terjadi disini. Dan karena kemungkinan itu Agus yang terlihat congok memiliki dua pacar yang cantik-cantik
Karakter tokoh selanjutnya adalah Doni yang merupakan sahabat Agus. Doni ini adalah seorang playboy kelas kakap. Memiliki wajah tampan dan tubuh atletis. Namun saya lebih suka dengan karakter Doni yang diperankan Richard Kyle meskipun secara dialog lebih bagusan Christian Sugiono (Christian Sugiono lebih fasih berbahasa Indonesia sehingga penggambaran cerita lewat dialog antar tokoh bisa ditangkap dengan mudah oleh penonton). Richard Kyle ini mampu memerankan karakter playboy dengan bagus, hal ini terlihat dari gayanya yang cool tapi setiap ada perempuan cantik matanya jelalatan. Selain itu ada adegan pendukung yang menunjukkan bagaimana playboynya Doni di Film Jomblo 2017 ini. Terlihat dari Doni yang memacari berbagai macam perempuan dari berbagai kalangan termasuk juga satpam kampus. Dia juga menggodai perawat yang merawat Bimo waktu terkena bulu babi. Di film Jomblo 2005 tidak ditunjukkan dengan jelas bagaimana karakter Doni sebagai playboy. Disini hanya dijelaskan lewat dialog saja keplayboyan Doni yang hanya ingin bersenang-senang saja dengan perempuan dan tidak untuk serius. Tidak ada adegan pendukung yang menguatkan tokoh seperti di film Jomblo 2017.
Karakter Olip dari kedua film ini sama kuatnya. Sama-sama cuek dan pemalu. Deva dan Rizky Hanggono memerankan karakter ini dengan mulus. Tapi mungkin di Jomblo 2017 terlihat bagaimana Olip yang lebih pemalu dalam melakukan pendekatan pada Asri dibanding dengan di film Jomblo 2005.
Terakhir adalah karakter Bimo. Saya lebih suka karakter Bimo di film Jomblo 2005. Disini jelas sekali karakter Bimo seperti apa. Kalau di film Jomblo 2017, menurut saya karakter Bimo belum terlihat dengan jelas. Saya juga tidak paham bagaimana karakter Bimo disini, yang saya paham dia menyukai perempuan bernama Lani yang juga disukai oleh Agus.
Kalau untuk karakter perempuannya saya lebih suka yang di film jomblo 2017. Saya suka acting Natasha Rizky menjadi pacar yang menyebalkan karena saya juga ikutan sebal melihat dia di film ini. Saya juga suka acting Indah permatasari yang malu-malu mau. Dan Aurelie Moeremans sukses menipu saya pada sebuah adegan di film ini.
 Alur film ini sebenarnya sama karena film Jomblo 2017 ini merupakan adaptasi dari film sebelumnya yaitu film Jomblo 2005. Tapi saat saya melihat film Jomblo 2005 entah mengapa saya merasa boring. Alurnya tidak semenarik yang dipaparkan pada film Jomblo 2017. Pun demikian dengan konfliknya. Di film jomblo 2017 konfliknya lebih complicated. Membahas tikung menikung teman yang lebih tajam, karena di film Jomblo 2017 diceritakan yang ketikung bukan hanya Olip tapi juga Bimo yang ditikung oleh Agus (sebenarnya sama bingung Bimo itu ditikung atau tidak karena Bimo dan Agus sama-sama menyukai perempuan yang sama namun si perempuan lebih memilih Agus). Yang membuat lebih menarik lagi adalah saat Agus dan Lani terpergok oleh Bimo jalan berdua, Bimo menyanyikan lagu bojo ketikung milik NDX AKA dan ini membuat gebrakan sendiri di film ini yang membedakan dari film sebelumnya.
Ending di film Jomblo 2017 lebih mengena dibanding di film Jomblo 2005. Disini jelas diceritakan hal yang membuat persahabatan keempat orang itu rusak dan akhirnya lost contact. Konfliknya jelas. Jika di film Jomblo 2005 tidak ada alasan yang jelas apa yang membuat persahabatan mereka rusak selain olip yang ditikung oleh Doni. Karena diending Olip dan Bimo sama-sama cuek dengan Agus, padahal Agus tidak melakukan kesalahan fatal seperti yang dilakukan tokoh Agus di film Jomblo 2017.
Untuk nilai Komedinya Jomblo 2017 lebih komedi dibanding jomblo 2005. Menurut saya Jomblo 2005 lebih berfokus pada adegan sex dan kamar, hal ini membuat nilai dalam film ini berkurang, berbeda dengan film Jomblo 2017 yang lebih fokus pada cerita dan mengutamakan nilai komedi. Hal terlucu dalam film ini adalah saat Bimo terkena bulu babi dan dia bertanya apakah bulu babi itu haram? Sumpah Lol banget. Film Jomblo 2017 lebih segar dibanding film Jomblo 2005. Kalau disuruh memberi nilai pada kedua film mungkin saya akan memberikan nilai 60 pada Film jomblo 2005 dan 85 pada film jomblo 2017.
Mungkin seperti ini review saya mengenai kedua film ini. Terserah mau sependapat atau tidak, karena setiap orang memang memiliki penilaian yang berbeda akan suatu hal. Oke thanks for read this teks. J.
*Tidak semua hal yang diperjuangkan dengan maksimal akan dipertahankan dengan maksimal juga. Bisa jadi dia hanya akan dibuang secara menyakitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar