Sabtu, 06 Juli 2019

Review Novel (Spoiler) : Di Balik Sosok Gelap (Dark Series 4)




Kali ini saya kembali hadir untuk memberikan review sekaligus spoiler mengenai novel yang baru selesai saya baca. Novel Thriller, Romance, Comedy karya penulis Indonesia, Lexie Xu. Novel Lexie ini sering saya review, bukan karena banyak kurangnya tetapi untuk memberikan pendapat terhadap apa yang sudah saya baca.
Bukan spoiler ataupun nyinyir juga, hanya sekedar pendapat pribadi, kalaupun tidak setuju juga tidak masalah. Langsung aja ya bahasannya, yuk!
1.     Penokohan
Tokoh utama dalam novel Di Balik Sosok Gelap adalah Rima, Glesy dan Josh (Cerita dipaparkan dari sudut pandang ketiga tokoh tersebut). Kalau sebelumnya pernah membaca novel berseriesnya Lexie yaitu Johan & Omen, tentu tidak akan bingung dengan tokoh diatas, terutama Rima dan Josh. Glesy sendiri diceritakan sebagai sepupu dari Jenny (Salah satu tokoh utama dalam serial Johan Series). Awalnya saya mengira kalau Glessy ini lebih muda dari Jenny, nyatanya Glessy lebih tua satu tahun di banding Jenny. Disini saya mulai berpikir, meneliti, di novel terakhir Johan series, Jenny diceritakan telah lulus kuliah dari Monash University dan bekerja menjadi CEO di perusahaan orang tuanya, namun di dalam novel Di Balik Sosok Gelap, Jenny diceritakan masih kuliah di Monash University dan sedang magang di perusahaan orang tuanya. Okelah kalau disini penulis ingin memberikan flashback pada pembaca mengenai kehidupan Jenny semasa kuliah, tetapi penulis terlalu memaksakan cerita disini. Tidak memperhatikan detail dari cerita sebelumnya, juga detail cerita setelahnya, akibatnya pembaca yang teliti dan paham dengan kisah sebelumnya menjadi rancu. Rancunya itu seperti ini, di novel Di Balik Sosok Gelap, tokoh Johan diceritakan kuliah semester 6, lalu Glessy diceritakan semester 4, Johan dan Jenny dulu adalah teman sekelas waktu SMA, yang artinya umur mereka sama, anggaplah begitu agar mudah, lalu Glessy diceritakan lebih tua daripada Jenny, padahal Jenny dan Johan itu sebaya, paling tidak kuliahnya setingkatlah, kecuali Johan kuliahnya nunda. Kalupun iya lulus SMA johan tidak langsung kuliah artinya kuliahnya dia di bawahnya Jenny entah setahun apa dua tahun, bergantung lamanya menunda, namun penulis menceritakan Jenny lebih muda daripada Glessy, padahal harusnya Jenny sekarang semester 6, mengingat Johan juga sudah semester 6. Oke kalau perhitungan saya yang ini salah saya berikan perhitungan kedua. Sekarang saya menghitung dari tokoh lainnya, yaitu Nikki. Orang yang menyamarkan kematian Johan. Di novel diceritakan Johan meninggal sebelum lulus SMA, mungkin kelas 2 atau kelas 3 sebelum ujian. Kurang lebih sebaya dengan tokoh Nikki. Lalu Nikki menghilang selama 4 tahun, kalau diceritakan Jenny lulus SMA langsung kuliah, kemungkinan saat Nikki kembali 4 tahun kemudian Jenny ini sudah lulus kuliah mengingat dia diceritakan sebagai tokoh yang cerdas secara akademik. Namun di novel Di Balik Sosok Gelap, Jenny yang harusnya lulus kuliah ini diceritakan lebih muda dari Glessy, artinya Jenny kemungkinan semester 2, karena Glessy sedang kuliah tahun kedua (semester 4). Disini saya benar-benar bingung, kalau Jenny memang lebih muda kenapa Nikki dan Johan yang sebaya dengannya sudah kuliah di semester yang lebih tinggi? padahal keduanya diceritakan tidak pandai secara akademis. Disini saya benaran bingung untuk menguraikan background tokohnya. Saya yang tidak bisa mengakpa maksud penulis, atau penulis yang kurang memperhatikan detail cerita yang ditulis sehingga menjadi rancu? Entahlah. Sebagai pembaca hanya bisa menebak-nebak saja. Saran saya sih Jenny diceritakan lebih tua dari Glessy, sehingga tidak menimbulkan kerancuan cerita.

2.       Alur
Disini saya merasakan dua hal sekaligus. Pertama, di awal cerita rasanya penulis terlalu bertele-tele, banyak menceritakan hal yang tidak perlu sehingga membuat pembaca mulai bosan, di novel sebelumnya setelah prolog tokoh langsung menuju konflik secara perlahan-lahan, namun di novel ini penulis membawa pembaca berputar-putar di tahap pembuka, baru setelah cukup berputar-putar langsung menginjak konflik.
Kedua, ketika memasuki konflik penulis seperti ingin segera menuntaskan cerita, yang artinya alurnya berubah cepat. Ibarat naik jetcoaster, dari kecepatan sangat lambat menjadi kecepatan yang begitu cepat tentu membuat penumpang mabok, begitupun dengan saya. Akhirnya saya tidak bisa menikmati cerita ini dengan sempurna, padahal sudah menunggu sejak lama. Kecewa.

3.       Cerita terlalu memaksa
Rasanya agak aneh melihat novel yang sudah klimaks tiba-tiba kembali lagi ke konflik. Hal itu lah yang terjadi pada novel Di Balik Sosok Gelap. Johan Series yang sudah katam dan tuntas dalam penceritaan harus diulang lagi pada babak konflik di dalam novel Dark Series. Di seri terakhir Johan series, “Teror” diceritakan Jenny dkk sudah kuliah dan hidup nyaman. Bekerja sesuai bidang masing-masing. Hidup bahagia, meskipun Hanny (sahabat Jenny) berkata masih sering dibayangi sosok Johan, namun disitu tidak diceritakan mereka kembali bertemu Johan saat kuliah. Dan tanpa hujan tanpa angin mereka main muncul saja di novel Di Balik Sosok Gelap. Oke jika sebelumnya penulis tidak berniat membuat lanjutan harusnya cerita cukup sampai disitu, bukan ditambah lagi dan terkesan memaksa. Memaksa menampilkan tokoh dari cerita sebelumnya. Mungkin bagi sebagian pembaca merasa penasaran tetapi saya merasa aneh. Yang katam bolak balik baca novel “Teror” bakal paham maksud saya. Ya sudahlah, saya lelah berkomentar.

4.       Plot twist
Setelah tadi rasanya saya memberikan kritik tajam,pedas, nyinyir (padahal review), sekarang saya akan memberikan kesan menarik dari novel ini. Pertama adalah kemunculan tokoh Damian yang secara tak terduga. Awalnya saya mengira kemunculan Damian adalah untuk membantu rencana jahat Mariko (feeling saya Mariko adalah Nikki yang oplas), namun ternyata Damian ini juga penasaran dengan si Mariko ini. Yang artinya Damian muncul bukan untuk membantu tapi mengungkap cerita sebenarnya. Hal ini tentu membuat pembaca makin tertarik dan penasaran untuk mengikuti lanjutan dari novel ini.

5.       Ide yang segar
Menurut saya Lexie adalah penulis yang memiliki ide yang fresh di setiap karyanya. Motif dan adegan thrillernya selalu beraneka ragam dan patut diacungi jempol. Saya merasa Lexie benar-benar lexicopath, dimana selalu memiliki ide tentang pembunuhan yang tidak biasa.

Oke itu adalah uraian saya tentang novel yang baru selesai saya baca. Semuanya semata pendapat pribadi saya, kalau tidak setuju tidak masalah. Hehe. See you in next review.

Untuk review Dark Series 5 bisa dibaca di https://arinaalhaqqi.blogspot.com/2019/12/review-novel-spoiler-buku-harian.html?m=1

1 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus