Tak pernah terbayangkan dalam hidupku akan ditunjuk
jadi pemeran utama untuk sebuah film pendidikan.
Bagaimana mungkin, aku yang ngomong aja masih sering gagap tiba-tiba ditunjuk jadi salah satu tokoh di film tersebut, jadi peran utama lagi. Memang hidup ini bagai panggung sandiwara.
Bagaimana mungkin, aku yang ngomong aja masih sering gagap tiba-tiba ditunjuk jadi salah satu tokoh di film tersebut, jadi peran utama lagi. Memang hidup ini bagai panggung sandiwara.
Aku ditunjuk untuk memerankan tokoh Yuli. Anak yang
ditindas oleh teman lesnya hanya gara-gara menjadi peringkat terbawah dalam
sebuah tes. Konflik semakin runcing ketika Risa, sahabat Yuli yang sangat baik
hati malah meninggalkannya dan tak mau menolongnya.
Aku yang notabene agak diam tapi kadang membahayakan
ditunjuk begitu saja tanpa banyak cincong oleh rekan satu kelompok. Salah satu
teman yang bernama Jainul bilang karakter Yuli sangat cocok untuk aku yang
diam-diam menghanyutkan. Mereka bilang aku baik tapi juga jahat dan tegaan. Haduh masa aku seperti itu sih di mata
teman-teman.
Okelah nggak papa. Itu terserah mereka mau menilaiku
bagaimana. Memang sih terkadang aku suka ceplas ceplos kalau ngomong, kasar dan
kaku gitu. Mungkin juga banyak korban yang merasa tersakiti dengan ucapanku
itu. Dengan tulus hati, aku mohon maaf. Dan mohon bimbing aku menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.
Kembali ke film yang aku peranin. Proses syuting
sudah dimulai sejak tanggal 20 November dan semoga segera berakhir hahaha. Seru
sih tetapi kalau beberapa kali mengulang adegan/ take ulang jadinya juga capek.
Badan jadi pegel semua. Apalagi karena si doi nggak ikut nemenin shooting jadi
ya gimana ya? Semangat juga nggak full hehehe.
Gara-gara film ini, aku mendadak terkenal di kelas
Teknologi Pendidikan 2014 B. Fotoku di uplod dengan sengaja di grup kelas dan
menuai banyak komentar. Aku yang tidak suka diekpos, jadi risih melihatnya. Jujur
aku tidak suka dengan respon teman-temanku yang demikian ini. Aku ingin mereka
biasa saja terhadapku sama seperti sebelum aku main film ini. Bukan malah
menyanjung tetapi disisi lain juga menjatuhkan. Itu semua percuma. Dan malah
munafik banget. Aku tidak suka orang munafik. Aku nggak butuh dibohongi hanya
untuk dibuat bahagia. Aku bisa mencari kebahagianku sendiri. Maaf kalau disini
aku kesannya emosi, tetapi aku memang tidak suka. Dan aku bukan orang yang
pandai membohongi perasaanku sendiri.
Sayangnya ada adegan yang masih kurang sesuai
sehingga minggu depan diadakan take ulang. Semoga lancer ya shootingnya. Nggak salah-salah
lagi. Dan semoga tetap semangat. D’ Light Production semangat ya Rek…
*cerita
ini aku persembahkan buat D’Light Production. Semoga tetap semangat
shootingnya. Nggak ada cress yang parah. Semoga selalu kompak dan filmnya
segera usai. D’ Light semangat!!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar