Selasa, 20 April 2021

93 Million Miles

 

Oleh Dias

Diambil dari judul lagu Jason Mraz. Lagu ini dirilis pada tahun 2012. Salah satu lagu dari Album Love is a Four Letter Word.

Sejauh apapun kamu pergi, seberat apapun masalah yang kamu hadapi, rumah adalah tempatmu kembali. Tempatmu pulang. Sebanyak apapun hal-hal pahit yang kamu hadapi di luar sana, keluarga adalah support sistem nomor satu. Tempat kita pulang. Sejelek, sekecil, atau semewah apapun, kita akan menyebut tempat tinggal itu rumah, dimana cinta akan selalu ada selama 24 jam 7 hari seminggu.

Bagi sebagian anak rantau pasti pernah merasakan fase ini, fase dimana kita dilibatkan pada sebuah keputusan meninggalkan rumah. Entah untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Untuk saya sendiri, masa kuliah adalah masa dimulainya perantauan saya ke kota lain, meninggalkan rumah di Mojokerto. Ketika kuliah, beberapa minggu sekali saya selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Mojokerto. Kapanpun saya bisa pulang ke tempat yang saya sebut rumah, akan ada orang yang selalu menyambut saya ketika pulang dan memberikan kasih sayangnya, orang tua saya.

Jika dihitung saya sudah 4 tahunan lebih menghabiskan waktu di kota rantau. Namun bagi saya Mojokerto adalah rumah saya, tempat untuk pulang. Sejauh apapun saya pergi, pastilah saya akan pulang kembali ke Mojokerto. Seorang perantau memang pergi jauh meninggalkan kota kelahiran untuk kehidupan yang lebih baik, namun pastilah selalu ada kata pulang yaitu kembali ke rumah tempat masa kecil.

Hidup di kota rantau memang penuh lika liku. Hidup sendiri, jauh dari rumah, Jauh dari keluarga, deadline tugas-tugas yang tak pernah ada habisnya, belum lagi kalau kiriman dari orang tua kadang terlambat dan ya, kita harus pandai-pandai memanajemen uang yang tersisa. Tiap tanggal tua, pagi siang malam makannya mi instan. Jangan lupakan juga Promag. Hahaha. Bercanda kok.

Ketika hari di kota rantau benar-benar busuk sebusuk-busuknya. Jika sekitarku tak bisa lagi meringankan lara, pulang adalah cara terbaik untuk memulihkan segalanya. Dimana akan selalu ada orang yang menyambut saya dengan hangat dan saya tak pernah merasa sendiri karena selalu ada orang tua yang mau mendengar keluh kesah saya. Only them that miss me so much.

Ya, kemanapun perantauan kita, Amerika, Perancis, Inggirs, Australia, Jepang bahkan ujung dunia pun, pastilah kita akan pulang ke tempat yang kita sebut rumah. Dan seburuk atau sepahit apapun masalah yang kita hadapi di luar sana, keluarga selalu ada untuk kita. Kita tak pernah sendiri, selalu ada tangan yang bisa kita pegangi. Karena keluarga adalah tempat dimana cinta bertumbuh tanpa pernah ada henti.

Just know, that wherever you go
No you're never alone
You will always get back home

Tidak ada komentar:

Posting Komentar