Kalau kamu lagi butuh hiburan dan menginginkan film dengan paket komplit, film Thailand jawabannya. Mungkin jika dibanding dengan film korea, film Thailand masih kalah peminatnya, namun jangan salah, kualitas film Thailand patut diacungi jempol, menurut saya kualitasnya diatas film Korea. Film Thailand adalah paket komplit, alur ceritanya bagus, acting pemainnya keren dan sangat natural, cerita yang diangkat sangat relate dengan kehidupan kita dan juga bisa membuat penontonnya merasakan berbagai emosi sepanjang film ditonton. Ada 2 film Thailand yang sudah pernah saya review, pertama Bad Genius bisa dibaca disini https://arinaalhaqqi.blogspot.com/2020/05/bad-genius-film-dengan-cerita-kelewat.html dan yang kedua Friendzone reviewnya ada disini https://arinaalhaqqi.blogspot.com/2020/05/friendzone-ketika-persahabatan-lawan.html Jujur saya memang penikmat film Thailand. Alasannya sudah saya jelaskan diatas.
Kali ini saya akan kembali mereview film
Thailand yang baru saya tonton beberapa hari yang lalu, judulnya I Fine Thank
You Love You. Saya terlambat setengah dasawarsa lebih menonton film ini. Dan mungkin sudah banyak yang
memberikan ulasan mengenai film ini. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hahaha.
Film ini diawali dengan sebuah adegan di
dalam kelas, dimana seluruh siswa diajak oleh guru Bahasa Inggris mereka (Preechaya Pongthananikorn) melakukan simulasi naik pesawat terbang.
Kondisi di dalam kabin penumpang diceritakan sedang
mengalami turbulensi parah, semua siswa panik dan berteriak-teriak menggunakan Bahasa Inggris. Lalu keteganganpun berangsur membaik. Kelas Bahasa
Inggris usai. Pleng (Preechaya Pongthananikorn)
lalu berjalan meninggalkan ruang kelas
untuk pulang,
namun mantan murid
lesnya Kaya (Sora Aoi) berteriak memanggilnya. Kaya dan Pleng membicarakan hubungan Kaya dengan pacarnya yang bernama
Gym (Sunny Suwanmethanon) yang berada di ujung tanduk karena
Kaya berniat memutuskannya. Kaya diterima di sebuah perusahaan di Amerika dan
dia berniat menetap disana. Alasan Kaya ingin memutuskan Gym karena hubungan
mereka terkendala bahasa, Kaya tidak bisa bahasa Thailand dan Gym yang tidak
bisa Bahasa Inggris. Kaya juga bercerita jika dia berpacaran dengan Gym hanya
karena s*ks. Percayalah tidak ada adegan s*ks di film
ini. Tentu saja awalnya Pleng
menolak permintaan Kaya untuk membantunya putus dengan Gym, namun setelah dirayu dengan diberi
hadiah tas Louis Vuitton akhirnya Pleng menerima tawaran Kaya.
Di sebuah coffee shop saat Pleng tengah mengantri tak sengaja tangannya
menyenggol
laki-laki yang ada di belakangnya, yang tak lain adalah Gym. Gym langsung marah
terhadap Pleng karena perbuatannya membuat sedotan tersangkut di giginya. Pleng mengamati Gym dengan saksama yang membuat laki-laki ini tak
nyaman dan marah.
Pleng menanyakan apakah benar jika dirinya adalah Gym, pacar Kaya? Gym menjawab
ya, keduanya lalu memesan minuman dan mencari tempat untuk mengobrol. Pleng bercerita tentang Kaya,
lalu memperdengarkan
rekaman Kaya yang menggunakan
Bahasa Inggris lalu menerjemahkan untuk Gym. Tiba-tiba saja Gym menyela. Dia marah lalu berdiri. Gym
menuduh Pleng membohonginya dan tidak percaya bahwa itu rekaman Kaya. Laki-laki itu pergi sambil marah-marah membuat pengunjung memperhatikannya.
Pengunjung menganggapnya gila. Namun mereka masih memperhatikan Gym, melihat
apa yang akan dilakukan oleh laki-laki itu. Gym mengambil sesuatu dari dalam
tasnya lalu kembali ke coffe shop, salah seorang petugas coffe shop mengatakan
laki-laki itu membawa bom lalu semua pengunjung dan pekerja di coffe shop panik
dan berlari menyelamatkan diri. Pleng ini bukaannya menyelamatkan diri malah
memilih menyelamatkan tasnya. Ternyata bukan bom yang dilemparkan Gym dan
suasana kembali normal.
Pleng lalu meninggalkan coffe
shop untuk melihat apa yang tadi dilemparkan oleh Gym, petugas kebersihan
mengtakan bahwa Gym tadi melemparkan sup ayam dengan menunjukkan potongan ayam,
Pleng lalu ngedumel sendiri, petugas kebersihan menyangka jika Pleng kesal
dengan dirinya lalu bertanya apakah yang dimaksud oleh Pleng adalah dirinya?
Pleng menjawab bukan, namun Pleng masih terus ngedumel dan petugas kebersihan
kembali bertanya apakah yang dimaksud adalah dirinya Pleng menjawab lagi tidak.
Petugas kebersihan bertanya sebanyak 3 kali dan yang terakhir di jawab iya,
lalu Pleng pergi meninggalkan coffe shop.
Malamnya ketika Pleng hendak
menutup tempat les Bahasa Inggrisnya dia mendapati tempat lesnya berantakan dan
poster yang ada di depan tempat lesnya rusak dengan kepala terkulai. Pleng agak
ngeri dengan kejadian itu lalu buru-buru meninggalkan tempat lesnya menuju
basemen tempat parkir mobilnya. Di basemen Pleng masih merasa was-was apalagi
saat tiba-tiba dia mendengar ada suara motor mendekat. Dia buru-buru berlari
menuju mobilnya dan melepas sepatu heelsnya. Ketika sudah berada di dekat
mobilnya, motor ini menghadangnya, ternyata pengendaranya adalah Gym. Pleng
mengancam akan memukul dengan heelsnya, namun sebelum Pleng sempat memukul Gym,
laki-laki ini sudah menepisnya hingga semua sepatu Pleng jatuh. Gym marah
karena Pleng mencampuri hubungannya dengan Kaya, Pleng balas memaki Gym. Gym
mengatakan bahwa dia tidak ingin putus dari Kaya dan akan menyusulnya ke
Amerika. Gym juga memaksa Pleng untuk mengajarinya bahasa Inggris, awalnya
Pleng menolak namun karena Gym terus memaksa akhirnya Pleng menerima Gym
sebagai muridnya. Laki-laki itu bahkan sudah membayar diawal. Dari sinilah semua kejadian konyol dan menggelikan
bermula.
Kejadian menggelikan pertama
adalah ketika Pleng mengajari Gym mengeja huruf H dalam bahasa inggris. Lidah
Thailand Gym susah sekali melafalkan huruf H dengan benar. Bahkan sampai Pleng
membuat gerakan bibir namun tetap saja Gym tidak bisa menirukan. Pleng
mendengus kesal dan mengatakan bahwa dia sangat susah diajari.
Kejadian menggelikan kedua
adalah saat Pleng dan Gym kembali ke
coffe shop untuk belajar bahasa Inggris. Karena coffe shop sedang penuh
keduanya duduk di luar coffe shop. Dibelakang mereka ada beberapa murid sekolah
yang iseng memotret kaki Plengdan lalu tertawa-tawa. Gym yang curiga lalu
mendekati mereka. Ternyata benar salah satu bocah itu bersikap mesum terhadap
Pleng. Awalnya bocah itu tidak mau mengaku, namun Gym berhasil membuatnya
mengaku dengan cara menarik kolor bocah itu. Tak pelak bocah itu menjerit
kesakitan sambil menahan takut. Karena sudah sangat menderita bocah itu
menyerahkan ponselnya pada Pleng dan memberitahukan passwordnya. Setelahnya
Pleng mendapati fotonya yang difoto oleh bocah itu, dia lalu menghapusnya. Gym
menarik kolor bocah itu hingga sobek lalu bocah tu lari terbirit-birit.
Ternyata karena takut bocah itu sampai berak di celana dan mengotori pakaian
Gym.
Kejadian menggelikan
selanjutnya adalah saat Gym mengajak Pleng ke tempat kerjanya. Disana Pleng
berniat membantu Gym melakukan simulasi wawancara kerja, dimana jawaban dari
pertanyaan wawancara sudah disiapkan oleh Pleng dan Gym hanya perlu
menghafalkan kata kuncinya saja. Gym berhasil melakukan hal tersebut meskipun
ada beberapa kali dia memberikan jawaban yang salah. Setelah selesai melakukan
simulasi, selanjutnya Gym, Pleng dan beberapa rekan kerja Gym melakukan Game
menyusun kata dari huruf yang mereka ucapkan. Yang kalah akan mendapat hukuman.
Dan ternyata salah satu rekan kerja Gym yang bertubuh gempal kalah dan
mendapatkan hukuman. Hukumannya silahkan dilihat langsung di filmnya karena
saya bingung menjelaskannya. Pleng tertawa terbahak-bahak melihat hal tersebut.
Kejadian menggelikan lainnya adalah
saat Pleng mengajak Gym ke sebuah pesta dimana semua tamu undangan menggunakan
bahasa inggris. Pleng meminta Gym untuk mengajak mengobrol 3 tamu di acara
tersebut, awalnya Gym menolak namun karena terus dipaksa oleh Pleng akhirnya
dia menerima permintaan Pleng. Gym lalu mengingat-ingat vocab yang telah
dipelajarinya dan menghafalnya. Karena gugup, saat menyapa tamu undangan Gym
yang awalnya akan menyapa How are you? malah mengucapkan Who are you? I am
fine, Who am I? Lawan bicaranya bingung
lalu bertanya apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terkena alzheimer? Gym
ini malah menjawab jika dirinya adalah insinyur perawatan. Kedua tamu itu
memuji Gym dan mendoakan semoga dirinya beruntung namun Gym malah memberikan
jawaban lucu Because Sorry, bye bye.. Ternyata lawan bicaranya bisa berbahasa Thailand
dan menganggap Gym bodoh. Dia mengatakan insinyur perawatan bego.
Dan memorable scene di film ini
adalah saat Pleng dan Preuk (Two Popetorn Sunthornyanakij) kembali bertemu di
kelas kursus bahasa inggris setelah menghilang lama akibat kejadian di
apartemen Pleng. Pada sesi pidato satu menit saat Pleng mendapat kata Fairy
tale, dia menyinggung hubungannya dengan Preuk yang telah berakhir. Dan di
akhir sesi pidatonya dia mengatakan Tidak
semua cerita harus diakhiri dengan akhir yang bahagia selamanya. Waktu
berakhir dan semua murid kursusnya bertepuk tangan.
Menurut saya film ini nyaris sempurna, hanya saja di salah satu scene masih ada yang miss yaitu saat rekan kerja Gym yang diperankan oleh Gornpop Janjaroen kemasukan cicak di celananya. Editor lupa mengedit CGI cicak masuk ke celana rekan kerja Gym, harusnya celanannya berwarna biru namun yang ditampilkan di film celananya berwarna putih. Selain itu menurut saya film ini sudah sangat pas. Ada drama, humor, roman. Film ini juga diadaptasi ke versi Indonesia dengan judul Love You Love You Not yang diperankan oleh Chelsea Islan dan Hamish Daud, namun saya tidak bisa memberikan reviewnya karena belum pernah menonton filmnya.
#SelamatHariFilmNasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar