Sebagian dari kita
tentu tak asing dengan kisah Riley dan 5 macam emosi di film Inside Out karya
Pixar yang berkolaborasi dengan Disney. Film yang dirilis tahun 2015 ini tak
hanya menyuguhkan cerita yang bisa menghibur, namun juga menambah wawasan kita,
terutama tentang dunia benak. Kali ini saya tidak akan membahas mengenai
filmnya, namun novel dengan judul sama yang menceritakan kisah lengkap dari
filmnya yang begitu seru dan unik. Novel ini memiliki 139 halaman, dengan
tambahan 8 halaman berwarna yang merupakan cuplikan dari filmnya.
Sama seperti kisah di
filmnya, novel ini juga bercerita mengenai perjalanan anak perempuan usia 11
tahun bernama Riley. Di dalam pikiran Riley terwujud beberapa emosi seperti Joy
(Kebahagiaan), Sadness (Kesedihan), Fear (Ketakutan), Disgust (Jijik) dan Anger
(Marah). Setiap emosi yang dirasakan Riley diatur dengan konsol control dan
menciptakan bola kristal “ingatan”. Setiap ingatan yang ada berbentuk bola
bersinar dan menyimpan ingatan tersebut ke “Headquarters atau Markas Besar”
nantinya bola-bola ini disalurkan pada pulau-pulau yang membentuk kepribadian
Riley seperti Pulau Keluarga, Pulau Persahabatan, Pulau Hoki dan Pulau
Kekonyolan.
Awalnya kehidupan Riley
sangat bahagia, dia memiliki keluarga yang hangat, persahabatan yang hebat dan
tim hoki yang kuat. Namun semuanya langsung berubah 180 derajat saat ayahnya
memutuskan untuk menjual rumahnya di Minnesota dan keluarganya pindah ke San
Fransisco untuk memulai bisnis baru. Rumah baru yang diharapkan Riley tidak
sesuai dengan imajinasinya, hingga membuat kelima emosi yang ada di kepala
Riley mulai memikirkan cara untuk beradaptasi. Namun hal itu justru berdampak
terhadap perubahan sikap Riley. Keadaan semakin memburuk tak kala Joy dan Sadness
tersedot keluar dari “Headquarters atau Markas Besar”. Anger, Fear dan Disgust
berusaha menggantikan posisi Joy untuk membuat Riley bahagia, namun yang
terjadi keadaan semakin memburuk yang menyebabkan pulau kepribadian Riley
hancur satu persatu dan jatuh ke sampah ingatan, tempat pembuangan memori yang
sudah tidak diperlukan lagi.
Joy dan Sadness
berusaha mati-matian untuk kembali ke markas besar, karena jika mereka tidak
bisa kembali ke markas besar maka Riley akan kehilangan emosi bahagia dan sedih
untuk selamanya yang artinya emosi yang mengontrol Riley hanya emosi marah,
jijik dan takut. Usaha Joy dan Sadness untuk kembali ke markas besar adalah
petualangan yang seru, menegangkan, menyedihkan dan menggelikan untuk kita
ikuti. Dalam perjalanan kembali ke Markas Besar mereka bertemu dengan beberapa
tokoh yang terkait dengan kehidupan Riley, sebut saja Bing Bong. Makhuk pink
yang aneh. Dengan belalai panjang, kumis panjang mencuat, dan ekor berbulu
belang. Dia mengenakan mantel bermotif kotak-kotak yang terlalu sesak untuk
tubuhnya dan ada topi mungil yang bertengger di puncak kepalanya. Sebagian
besar tubuhnya adalah gulali tapi sebagian juga kucing, sebagian gajah dan
sebagian lagi lumba-lumba. Selain Bing Bong mereka juga bertemu pekerja yang
bertugas mengisap memori yang sudah pudar dan juga bertemu para pekerja mimpi.
Perjalanan Joy dan Sadness untuk menemukan jalan pulang ke markas besar adalah
yang paling seru. Di akhir perjalanan ini juga, peran Sadness yang selama ini
tidak diinginkan baru kita ketahui. Dari Sadness kita belajar bahwa kesedihan
itu kita perlukan untuk menyeimbangkan emosi. Karena setelah kesedihan pasti
akan ada kebahagaian.
Dari kisah di novel ini
saya akhirnya tau jika setiap manusia dikendaikan oleh 5 emosi utama. Jika kita
sedang merasakan bahagia artinya Joy yang sedang mengambil peranan. Jika kita
sedih artinya Sadness yang mengendalikan konsol control begitu pula jika kita
sedang marah, takut atau khawatir dan juga jijik pasti konsol control sedang dikendalikan
oleh Anger, Fear atau Disgust. Kelima emosi itu memiliki peranan penting, jika
salah satu emosi itu hilang, maka akan ada yang berbeda dan diri kita menjadi
tidak seimbang. Saya juga berpikir, saat kita merasa depresi, artinya saat itu
Joy sedang terlempar dari markas besar yang membuat kita kehilangan emosi
bahagia dan yang mengendalikan konsol control adalah Sadness, Anger dan Fear.
Memori yang telah lama
tidak terpakai lama kelamaan akan terbuang dan lenyap. Karena di dalam diri
kita ada pekerja yang bertugas untuk menghisap memori-memori yang sudah pudar
dan mengirimnya ke tempat pembuangan memori. Ketika memori tersebut terbuang ke
tempat pembuangan memori, artinya kita tidak akan pernah bisa mengingat memori
itu lagi unuk selamanya. Jika kita tiba-tiba mengingat sesuatu hal yang
sebelumnya tidak terpikirkan di benak kita, itu artinya pekerja memori sedang
mengirim bola memori tersebut ke markas besar tanpa alasan.
Ketakutan kita
tersimpan di alam bawah sadar. Alam bawah sadar adalah tempat yang gelap dengan
suara-suara menakutkan. Tempat semua biang masalah. Disitulah tersimpan
ketakutan tergelap kita. Jika kita sedang mendapatkan mimpi buruk kemungkinan
pekerja mimpi kedatangan tamu tak diharapkan dari alam bawah sadar kita.
Dan begitulah serunya
petualangan Joy dan Sadaness di dunia benak Riley. Seru bukan untuk diikuti?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar