Hayo ngaku, waktu baca judulnya pasti langsung bertanya-tanya. Kenapa ondel-ondelnya bisa galau? Siapa yang bikin galau dan apa penyebabnya? Iya kan?
Ondel-ondel Galau adalah sebuah buku yang membahas
mengenai kebudayaan Betawi secara lengkap yang ditulis oleh Frances Caitlin
Tirtaguna. Dia masih muda banget saat membuat buku ini, masih berusia 15 tahun.
Namun jangan ditanya kemampuan bahasa inggrisnya, sudah pasti mahir karena hampir 90% buku ini berbahasa inggis. Saya saja merasa kalah dibandingkan
dengan Frances. Meskipun buku ini 100% membahas kebudayaan Betawi, namun bahasa
yang digunakan oleh author adalah bahasa inggris. Full. Alasan penggunaan
bahasa inggris di buku ini karena agar orang asing bisa tahu dan bisa belajar
mengenai kebudayaan Betawi melalui buku ini.
Kenapa buku ini diberi judul Ondel-ondel Galau?
Hal itu berawal dari keresahan Frances melihat sepasang ondel-ondel sedang
mengamen di tengah kemacetan Jakarta. Dia berpikir mengapa ondel-ondel yang
memiliki nilai sejarah dan budaya bagi masyarakat Jakarta digunakan untuk
mengamen. Dari kejadian itu Frances lalu tertarik untuk mengetahui sejarah
ondel-ondel dan belajar mengenai kebudayaan Betawi. Dia melakukan kunjungan ke
Kampung Setu Babakan. Pusat kebudayaan Betawi di Jakarta. Kedatangan Frances
disambut hangat oleh Bang Indra Sutisna, tokoh masyarakat Betawi. Bang Indra
menjelaskan bagaimana sejarah Ondel-ondel Betawi. Setelah banyak mendapat informasi
dari Bang Indra Frances jadi lebih tahu kalau Ondel-ondel punya peranan penting
dan menjadi ikon kota Jakarta.
Novel Ondel-ondel Galau ini dalam penulisannya
seperti buku harian. Ada nama hari berikut curhatan keseharian Francess saat di
sekolah maupun di luar sekolah. Cerita antara satu dan yang lainnya saling
bersinggungan. Uniknya buku ini adalah tak hanya membahas mengenai kebudayaan
Betawi seperti pakaian adat, kesenian, lagu adat, mainan tradisional, alat music,
tokoh betawi terkenal dan makanan khasnya, namun juga menyertakan resep makanan
khas Betawi yang disertai gambar sehingga pembaca bisa mempraktekkan sendiri
setelah selesai membaca buku ini.
Di buku ini kita juga diajak mengenal sejarah
Jakarta dari yang awalnya bernama Bandar Kelapa lalu berubah nama menjadi Sunda
Kelapa saat dikuasai oleh kerajaan Pajajaran lalu diubah menjadi Jayakarta saat
Pangeran Fatahillah memenangkan perang. Kemudian saat bangsa Belanda menguasai kota
dengan mendirikan serikat dagang, nama Jayakarta dirubah menjadi Batavia.
Wajah Benyamin Sueb sebagai seniman Betawi juga
terpampang di buku ini. Benyamin memang figure Betawi yang sangat terkenal.
Film-film nya sangat melegenda. Karakternya saat memerankan Samson Betawi dan
Ayah dari Bang Doel pasti terkesan di hati penontonnya. Selain pandai berakting
Benyamin Sueb juga pandai bernyanyi. Adapun lagunya yang populer adalah Sang
Bangao dan Ondel-ondel.
Buku ini
recommended banget untuk dibaca apalagi untuk anak-anak kita generasi penerus bangsa.
Oh ya, dalam buku ini Frances juga melampirkan daftar pengrajin, sanggar seni,
dan daftar kulinari yang dibina oleh Lembaga Kebudayaan Betawi lengkap dengan
alamat dan telepon yang bisa dibubungi.
Happy Reading!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar