Minggu, 19 April 2020

#NontonTeaterDiRumahAja: Bunga Penutup Abad



Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari, Mama, Bunga Penutup Abad.


Begitulah kira-kira bunyi salah satu dialog di pementasan teater Bunga Penutup Abad, yang ditayangkan secara streaming selama 2 hari, yaitu tanggal 18-19 April 2020 mulai pukul 15:00 di website www.indonesiakaya.com dan melalui youtube streaming IndonesiaKaya. Pementasan Bunga Penutup Abad yang ditayangkan ini adalah hasil rekaman dari pementasan teater Bunga Penutup Abad pada tahun 2016 di Gedung Kesenian Jakarta.  

Pementasan Bunga Penutup abad adalah pementasan teater yang diadaptasi dari roman Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Pementasan ini diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation, sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang budaya, yang didirikan oleh Happy Salma bersama Yulia Evina Bhara pada oktober 2007.

Live streaming ini disambut dengan antusias oleh masyarakat yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk menonton teater secara langsung. Banyak sekali penggiat teater di tanah air yang memberikan respon positif terhadap live streaming pementasan Bunga Penutup Abad ini. Apalagi untuk mereka yang memang sudah membaca Novel Tetralogi Pulau Buru, pasti penasaran bagaimana cerita di dalam novel itu akan di pentaskan di panggung teater. Saya rasa tidak ada yang akan meragukan acting Chelsea Islan, Reza Rahadian, Happy Salma dan Lukman Sardi, mereka adalah beberapa nama yang aktingnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Dan memang acting mereka benar-benar luar biasa di pementasan ini, membuat siapapun takjub dibuatnya.
Karena Novel Bumi Manusia ini tidak hanya dipentaskan di tetaer, namun juga layar lebar, tentu beberapa orang akan membandingkan kedua hal tersebut. Saya membaca salah satu komentar penonton di live chat streaming Bunga Penutup Abad “Sulit mau nonton Bumi Manusia yang ada di bioskop, kalau udah nonton teater ini duluan, karena image karakternya udah keburu membayangkan aktor teater daripada film hahaha”, kurang lebih begitu pendapat salah satu penonton di kolom live chat. Saya sendiri setuju dengan pendapat tersebut, bukan menurut saya Iqbaal dan Mawar tidak bagus dalam berakting atau memerankan karakter Minke dan Annalise, namun semenjak Bumi Manusia belum di film kan, karakter Chelsea Islan sebagai Annalise dan Reza Rahadian sebagai Minke sudah melekat jelas di kepala saya, saat saya tidak sengaja menemukan penggalan pementasan Bunga Penutup Abad di Instagram Titimangsa Foundation. Dan ketika melihat pementasan itu secara penuh, pendapat saya tetap sama, karakter di teater lebih hidup dan kuat. Meskipun cerita di panggung teater hanya berpusat pada tokoh Minke,Annalise, Mama, Jean Marais dan May Marais, namun di panggung karakter inilah penonton benar-benar merasakan pergolakan emosi tokoh di novel Bumi Manusia. Untuk dialog pun, di pementasan Bunga Penutup Abad ini menggunakan dialog persis seperti yang di novel, sehingga cita rasa pembaca tidak berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar