Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau
menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di
kemudian hari, Mama, Bunga Penutup Abad.
Begitulah kira-kira bunyi salah satu dialog di pementasan
teater Bunga Penutup Abad, yang ditayangkan secara streaming selama 2 hari,
yaitu tanggal 18-19 April 2020 mulai pukul 15:00 di website www.indonesiakaya.com
dan melalui youtube streaming IndonesiaKaya. Pementasan Bunga Penutup Abad yang
ditayangkan ini adalah hasil rekaman dari pementasan teater Bunga Penutup Abad
pada tahun 2016 di Gedung Kesenian Jakarta.
Pementasan Bunga
Penutup abad adalah pementasan teater yang diadaptasi dari roman Bumi Manusia
dan Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Pementasan ini
diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation, sebuah yayasan nirlaba yang
bergerak di bidang budaya, yang didirikan oleh Happy Salma bersama Yulia Evina
Bhara pada oktober 2007.
Live streaming ini
disambut dengan antusias oleh masyarakat yang tidak pernah memiliki kesempatan
untuk menonton teater secara langsung. Banyak sekali penggiat teater di tanah
air yang memberikan respon positif terhadap live streaming pementasan Bunga
Penutup Abad ini. Apalagi untuk mereka yang memang sudah membaca Novel
Tetralogi Pulau Buru, pasti penasaran bagaimana cerita di dalam novel itu akan
di pentaskan di panggung teater. Saya rasa tidak ada yang akan meragukan acting
Chelsea Islan, Reza Rahadian, Happy Salma dan Lukman Sardi, mereka adalah
beberapa nama yang aktingnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Dan memang acting
mereka benar-benar luar biasa di pementasan ini, membuat siapapun takjub
dibuatnya.
Karena Novel Bumi
Manusia ini tidak hanya dipentaskan di tetaer, namun juga layar lebar, tentu
beberapa orang akan membandingkan kedua hal tersebut. Saya membaca salah satu
komentar penonton di live chat streaming Bunga Penutup Abad “Sulit mau nonton Bumi Manusia yang ada di
bioskop, kalau udah nonton teater ini duluan, karena image karakternya udah
keburu membayangkan aktor teater daripada film hahaha”, kurang lebih begitu
pendapat salah satu penonton di kolom live chat. Saya sendiri setuju dengan
pendapat tersebut, bukan menurut saya Iqbaal dan Mawar tidak bagus dalam
berakting atau memerankan karakter Minke dan Annalise, namun semenjak Bumi
Manusia belum di film kan, karakter Chelsea Islan sebagai Annalise dan Reza
Rahadian sebagai Minke sudah melekat jelas di kepala saya, saat saya tidak
sengaja menemukan penggalan pementasan Bunga Penutup Abad di Instagram
Titimangsa Foundation. Dan ketika melihat pementasan itu secara penuh, pendapat
saya tetap sama, karakter di teater lebih hidup dan kuat. Meskipun cerita di
panggung teater hanya berpusat pada tokoh Minke,Annalise, Mama, Jean Marais dan
May Marais, namun di panggung karakter inilah penonton benar-benar merasakan
pergolakan emosi tokoh di novel Bumi Manusia. Untuk dialog pun, di pementasan
Bunga Penutup Abad ini menggunakan dialog persis seperti yang di novel,
sehingga cita rasa pembaca tidak berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar